tirto.id - Menurunnya nilai perdagangan dan investasi Australia di Indonesia membuat pemerintah saat ini sedang mengupayakan revitalisasi hubungan ekonomi dengan Negeri Kangguru itu, ditandai dengan kunjungan kerja Menteri Perdagangan ke negeri tersebut pada 15-18 Maret 2016.
"Kunjungan kerja ini dimaksudkan untuk mendorong kerja sama ekonomi dan perdagangan yang lebih luas antara Indonesia-Australia. Saat ini, hubungan kedua negara sedang harmonis. Kedua Kepala Negara dan kabinetnya sama-sama berkomitmen memanfaatkan momentum ini agar bergerak ke level yang lebih tinggi," kata Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dalam siaran pers yang diterima, Senin, (15/3/2016).
Thomas dijadwalkan untuk berkunjung ke tiga kota di Australia yakni Sydney, Canberra, dan Melbourne.
Ia diagendakan bertemu dengan beberapa pejabat negara, seperti Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, Wakil Perdana Menteri Australia Barnaby Joyce, Menteri Luar Negeri Julie Bishop, Menteri Perdagangan Steven Ciobo, dan Special Envoy for Trade Australia Andrew Robb, Menteri Imigrasi dan Perbatasan Australia Peter Dutton, serta Premier NSW Mike Baird.
Untuk diketahui, dalam periode 2011-2015, total perdagangan bilateral kedua negara turun rata-rata 4,25 persen menjadi USD 8,5 miliar dari USD 10,8 miliar.
Investasi Australia di Indonesia juga mengalami hal serupa menjadi USD 104,6 juta pada tahun 2015, dan saat ini, Negeri Kangguru tersebut menjadi negara investor peringkat ke-12 di Indonesia.