Menuju konten utama

IKA BEM FIB Undip Respons Pemberitaan Terkait Dosen Mesum di Kampus

IKA BEM FIB Undip memberikan pernyataan sikap terkait pemberitaan Dugaan Pelecehan Seksual oleh Oknum Dosen FIB Undip kepada Mahasiswinya.

IKA BEM FIB Undip Respons Pemberitaan Terkait Dosen Mesum di Kampus
Pintu masuk kampus Undip. FOTO/www.kampusundip.com

tirto.id - Ikatan Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro (IKA BEM FIB Undip) memberikan pernyataan sikap terkait reportase Dugaan Pelecehan Seksual oleh Oknum Dosen FIB Undip kepada Mahasiswi yang dimuat Tirto pada Kamis (14/3/2019).

Koordinator IKA BEM FIB Undip Nailah dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, Sabtu (16/3/2019) menyatakan, turut prihatin atas kasus pelecehan seksual yang menimpa beberapa mahasiswi di mana terduga pelaku merupakan salah satu dosen di FIB Undip sendiri.

Namun, pihaknya mengapresiasi laporan tersebut jika memang terbukti benar dan meminta reportase bisa terus dilanjutkan.

"Kami turut bersedih dan menyayangkan apabila laporan ini benar adanya. Kami mengapresiasi proyek kolaborasi #NamaBaikKampus antara Tirto ID, Jakarta Post dengan VICE Indonesia dan mengharapkan agar reportase atas kasus ini terus dilanjutkan," ujar Nailah.

Sebagai tindak lanjut mengenai reportase tersebut, kata Wakil Presiden BEM FIB Undip 2015 ini, beberapa poin pernyataan sikap IKA BEM FIB Undip di antaranya, mendorong terduga pelaku yang merupakan oknum dosen FIB Undip untuk merespons reportase Tirto kepada publik dan mengungkap fakta terduga pelaku.

"Ini sebagai bentuk hak jawab berdasarkan asas praduga tak bersalah," ucapnya.

Nailah menyatakan, pihaknya juga mendorong para alumni FIB Undip untuk turut bersikap dalam kasus ini dengan mengeluarkan pernyataan sebagai institusional yang resmi.

Sementara empat hal yang diminta pihaknya kepada dekanat dan struktural terkait, pertama bisa memberikan ruang bagi terduga pelaku untuk menyampaikan kebenaran ke publik. Kedua, mengharapkan agar pihak Dekanat FIB Undip atau struktural yang terkait membuat pernyataan resmi yang bijaksana

"Yang ketiga, menciptakan wadah/ruang yang aman, nyaman, terbuka, dan demokratis bagi seluruh civitas akademika FIB Undip untuk dapat melaporkan pengalaman pelecehan/kekerasan/penghinaan seksual di lingkungan FIB Undip, dan terakhir, Melindungi seluruh civitas akademika FIB Undip yang menjadi korban pelecehan/kekerasan/penghinaan seksual dari reviktimisasi, ancaman, dan tindakan yang tidak menyenangkan lainnya oleh pihak-pihak tertentu," terangnya.

Pihaknya, lanjut mahasiswi jurusan Sastra Inggris angkatan 2012 ini, juga meminta para mahasiswa dan Alumni FIB Undip lainnya untuk mau mengajak serta mendorong semua korban agar tidak takut untuk melapor, berbicara, bercerita atas pengalaman kawan-kawan seputar pelecehan/kekerasan/penghinaan seksual yang dialami di lingkungan fakultas dan universitas.

"Kedua mengajak, mendorong, dan mengharapkan kepada alumni-alumni organisasi mahasiswa lainnya untuk turut membuat pernyataan sikap terkait dugaan kasus ini.

Dan yang ketiga, ia juga berharap kepada organisasi-organisasi yang masih aktif di lingkungan FIB Undip saat ini untuk terus mengawal kasus yang terjadi.

Di akhir pernyataan resminya, alumni FIB Undip juga menyebutkan jika pernyataan sikap resmi tersebut dibuat sebagai bentuk kepedulian terhadap Fakultas Ilmu Budaya Undip.

"Demikian pernyataan sikap resmi ini kami buat sebagai bentuk kepedulian kami terhadap Fakultas Ilmu Budaya Undip yang kami cintai untuk mendorong terbentuknya kondisi yang baik kedepannya. #BanggaBudaya #SalamBudaya #FakultasIlmuBudaya #UndipJaya," tutupnya.

Baca juga artikel terkait KAMPUS UNDIP

Sumber: Siaran Pers
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Yulaika Ramadhani