tirto.id - PT Indonesia Infrastruktur Finance siap berpartisipasi untuk mendanai pembangunan lima bandara di wilayah Indonesia timur yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero).
"Pendanaan lima bandara itu kami bersama-sama dengan Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan Sarana Multi Infrastruktur (Persero)," kata Direktur Utama IIF Arisudono Soerono di Jakarta, Selasa (9/8/2016).
Ia menambahkan bahwa penyaluran dana untuk pembangunan bandara itu, Indonesia Infrastruktur Finance membiayai sebesar 35 persen dari total kontrak yang ada. Sayangnya, IIF belum berkenan untuk menyebutkan besaran nilai proyek yang akan dijalankan.
"Dalam dua hari ke depan akan diumumkan, jadi tidak bisa dikasih tahu sekarang," katanya.
Arisudono Soerono mengatakan bahwa hingga akhir tahun ini, IIF menargetkan pendanaan sebesar Rp14 triliun untuk pembangunan infrastruktur di dalam negeri. Hingga Agustus 2016, pendanaan yang sudah dilakukan oleh IIF sebesar Rp7 triliun, atau lebih besar jika dibandingkan periode sama tahun lalu Rp4 triliun.
PT Indonesia Infrastructure Finance didirikan atas prakarsa dan inisiatif Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kementerian Keuangan Republik Indonesia bersama Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB) dan lembaga multilateral lainnya berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 100/PMK.010/2009 tentang Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur.
IIF menyediakan produk-produk dana pinjaman jangka panjang seperti senior loans, mezzanine finance, dan partisipasi modal disamping produk non-fund based seperti penjaminan dan layanan berbasis fee, dan dengan demikian berfungsi sebagai penyedia dana tambahan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari