Menuju konten utama
IHSG Hari Ini 1 Oktober

IHSG Jelang Akhir Pekan Merah Seiring Pelemahan Bursa Saham Global

IHSG pada perdagangan Kamis, 1 Oktober 2021 pagi dibuka melemah di zona merah seiring dengan pelemahan bursa global.

IHSG Jelang Akhir Pekan Merah Seiring Pelemahan Bursa Saham Global
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/5/2021).ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.

tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis, 1 Oktober 2021 pukul 09.00 WIB dibuka melemah di zona merah pada posisi 6.269. Posisi tertinggi IHSG pagi ini berada di level 6.269 dan terendah ada di level 6.254.

Saham yang sudah diperdagangkan dengan volume 434,7 juta lembar dan nilai transaksi yang terjadi mencapai Rp451 miliar untuk 38.573 kali transaksi. Kemudian pagi ini setidaknya ada 132 saham yang bergerak menguat dan 129 saham melemah sementara 227 sisanya ada di posisi stagnan.

Seiring dengan IHSG pagi ini, bursa Amerika Serikat ditutup Melemah. Dow Jones ditutup 33.843,92 (-1,59%), NASDAQ ditutup 14.448,60 (-0.44%), S&P 500 ditutup 4.307,54 (-1,19%).

Wall Street kembali tergelincir di hari terakhir bulan September. Tiga indeks utama kompak melemah dan mencetak penurunan bulanan akibat kekacauan terkait anggaran pemerintah Amerika Serikat (AS) di Washington.

Semua sektor utama pada indeks S&P 500 mengakhiri sesi di zona merah, dengan sektor industri dan konsumen menunjukkan persentase penurunan terbesar. Pasar saham Amerika Serikat (AS) mendapat tekanan walau Senat dan DPR AS menyetujui RUU pengeluaran sementara untuk menjaga pemerintah berjalan di akhir sesi.

Dengan hasil kali ini, ketiga indeks saham utama AS juga mencetak kinerja kuartalan terburuk sejak pembukaan tahun 2020, ketika pandemi Covid-19 membuat ekonomi global terpuruk.

Meskipun IHSG pagi ini berada di zona merah, Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan menjelaskan IHSG diprediksi menguat. Candlestick membentuk long white body dan breakout resistance Upper Bollinger Band, dan menembus level tertinggi sejak Agustus 2021.

Secara teknikal masih ada potensi penguatan meskipun dibayangi banyak ketidakpastian terutama terkait inflasi dan tapering Amerika Serikat. Pergerakan masih minim sentimen akan data ekonomi dari dalam negeri.

Baca juga artikel terkait IHSG atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri