tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di level 6.818 pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Kamis (8/12/2022). Posisi tertinggi indeks mencapai 6.821dan terendah ada di level 6.780.
Mengutip RTI Business, nilai transaksi IHSG pagi ini sudah Rp437miliar dan kapitalisasi pasar mencapai Rp9.328 triliun. Selain itu, setidaknya ada 119 saham yang bergerak menguat dan 123 saham melemah. Sementara sisanya 237 stagnan.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani mengatakan, pergerakan indeks hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.750 - 6.938. Setelah perdagangan kemarin IHSG ditutup melemah 1,07 persen atau -73,81 poin di level 6.818.
Pergerakan indeks akan dipengaruhi beberapa faktor. Pertama Bank Indonesia melaporkan cadangan devisa (CADEV) Indonesia pada akhir November 2022 tercatat mengalami kenaikan 3,8 miliar dolar AS menjadi 134 miliar dolar AS. Pada periode bulan sebelumnya, CADEV Indonesia tercatat 130,2 miliar dolar AS.
"CADEV yang besar mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga stabilitas ekonomi makro serta sistem keuangan," jelasnya dalam risetnya.
Sementara itu, Kementerian Keuangan melaporkan aset barang milik negara (BMN) berupa jalan nasional di Jakarta dihibahkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp217 triliun.
Dari mancanegara, Kinerja impor Cina pada periode November 2022 tercatat terkontraksi -8,7 persen YoY, kontraksi lebih dalam dibanding periode bulan sebelumnya yang tercatat -0,3 persen YoY. Kinerja impor Cina juga tercatat -10,6 persen YoY, turun dibanding kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar -0,7 persen YoY.
"Oleh karena itu, surplus neraca perdagangan menipis menjadi sebesar 69.84 miliar dolar AS pada bulan November 2022, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang tercatat 85.15 miliar dolar AS," jelasnya.
Di sisi lain, Cina masih memberlakukan lockdown di sejumlah wilayah sehingga menyebabkan turunnya permintaan dan gangguan produksi akibat penularan virus COVID-19 yang masih mencatat penambahan kasus positif.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin