Menuju konten utama

Ide Bisnis saat Work from Home: dari Blogger hingga YouTuber

Profesi Blogger dan YouTuber bisa ditekuni tanpa harus keluar dari rumah.

Ilustrasi Bekerja di Rumah. foto/istockphoto

tirto.id - Pemerintah telah menganjurkan warganya untuk bekerja dari rumah atau work from home sebagai bagian dari physical distancing guna memutus rantai penyebaran virus corona COVID-19 di Indonesia.

Bagi mereka yang terdampak dari imbauan itu, kehilangan pekerjaan, misalnya, khususnya mereka para pekerja harian lepas, ada ide bisnis yang bisa dilakukan dari rumah: menekuni profesi Blogger atau YouTuber.

Dua profesi itu bisa ditekuni tanpa harus keluar dari rumah, dengan membuat konten seturut hobi masing-masing dengan bermodal smartphone, komputer, dan koneksi internet. Profesi itu tentunya juga bisa dimonetisasi atau menghasilkan uang.

Felix Arvid Ulf Kjellberg, pria asal Swedia atau yang lebih dikenal sebagai PewDiePie, adalah salah satu YouTuber tersukses di dunia. Salah satu kunci kesuksesan PewDiePie adalah konsistensi, ia rutin mengunggah per hari, sebagaimana ditulis Lifehack.

Di Indonesia, Nex Carlos, yang per 27 Maret 2020 mengoleksi lebih dari 2,8 juta subscriber, menurut Social Blade diperkirakan meraih pendapatan bulanan dari YouTube antara 5,3 ribu dolar AS sampai dengan 84,4 ribu dolar AS.

Nex Carlos adalah YouTuber kuliner alias kontennya didominasi oleh makanan atau seturut passion-nya yang hobi makan. Dengan kata lain, ide konten di YouTube tak perlu ribet, bahkan bisa disesuikan dengan passion masing-masing.

Bagaimana dengan profesi Blogger? Kurang lebih sama, Blogger juga bisa bikin konten sesuai hasrat sang penulis. Suka memasak silakan bikin konten tentang masakan, mulai cara masak hingga tips memasak. Hobi lainnya juga tak jauh berbeda.

Anne, seorang Blogger asal Perancis, berhenti dari pekerjaannya di bidang keuangan untuk melakukan apa yang ia sukai: berbagi resep dengan sesama. Ia kini berprofesi sebagai Food Blogger dan sukses melalui "Papilles & Pupilles".

"Saya suka memasak dan menyadari bahwa ada banyak hal yang bisa dibagikan. Saat itu saya mulai blogging," kata Anne dikutip laman Adsense Success Stories.

Google menyediakan platform untuk dua profesi itu melalui Adsense. Secara sederhana, Google melalui Adsense akan menampilkan iklan di konten milik Blogger dan YouTuber. Dari iklan itu mereka akan menerima bagi hasil bulanan.

Untuk profesi Blogger, Google sebenarnya sudah menyediakan platformnya yaitu melalui layanan Blogger hanya tinggal menautkannya dengan Adsense.

"Dengan Blogger, Anda dapat menghasilkan uang melalui blog dengan menampilkan AdSense dan iklan lain pada halaman," tulis Google.

Singkatnya, Blogger cukup bikin sebuah blog melalui platform Blogger, isi blog itu dengan konten, kemudian tautan dengan Adsense. Google berbagi langkah demi langkah cara monetisasi Blogger yang bisa dibaca lengkap di sini.

Untuk YouTuber juga tak jauh berbeda: bikin konten, kasih iklan, selesai. Akan tetapi ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, di antaranya memiliki jumlah subcriber tertentu dan diterima di Program Partner YouTube.

"Tinggal di negara atau wilayah tempat Program Partner YouTube tersedia, memiliki lebih dari 4.000 jam waktu tonton publik yang valid dalam 12 bulan terakhir, memiliki lebih dari 1.000 subscriber, memiliki akun AdSense yang ditautkan," tulis Google terkait syarat, dikutip Jumat (27/3/2020).

Untuk memahami bagaimana cara monetisasi YouTube termasuk syarat Program Partner YouTube dapat dibaca lengkap di sini atau simak dalam video singkat berikut:

Yang perlu diperhatikan ialah, menjadi seorang Blogger dan YouTuber tak instan. Perlu ketekunan dan konsistensi.

Bukan masalah apa jenis konten yang akan dibikin, sebagaimana kata Neil Patel, salah satu pakar digital marketing terkemuka, yang menekuni profesinya dari seorang Blogger.

"Buat konten yang mengajarkan. Jangan menyerah. Anda harus konsisten," salah satu kutipan populer pria asal London itu.

Baca juga artikel terkait IDE BISNIS atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH