Menuju konten utama

Hubungan Perdagangan Indonesia-Nigeria Harus Ditingkatkan

Menlu Retno menjelaskan hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Nigeria adalah suatu hal yang alami dan harus terus ditingkatkan.

Hubungan Perdagangan Indonesia-Nigeria Harus Ditingkatkan
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Hubungan antara Indonesia dan Nigeria sudah berlangsung lama, sehingga peningkatan kerja sama ekonomi antara kedua negara itu adalah suatu keniscayaan. Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi usai bertemu dengan Menlu Nigeria Geoffrey Onyeama di Abuja, Nigeria.

"Hubungan Indonesia-Nigeria yang sangat baik selama 52 tahun harus memberi manfaat konkret bagi masyarakat kedua negara," kata Menlu Retno, dikutip dari Antara, Selasa (6/6/2017).

Lebih lanjut Menlu Retno menjelaskan bahwa Indonesia dan Nigeria adalah dua ekonomi besar di masing-masing kawasan dengan jenis keunggulan ekonomi yang saling melengkapi. Untuk itu, kata dia, hubungan perdagangan dan investasi antara kedua negara adalah suatu hal yang alami dan harus terus ditingkatkan.

"Fokus polugri [politik luar negeri] Indonesia kepada Afrika menjadi momentum yang strategis untuk meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia dan Nigeria," ujar Retno.

Dalam pertemuan tersebut, kedua Menlu itu juga membahas peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi. Menlu Retno mengatakan bahwa masih banyak ruang untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi kedua negara.

Menlu Retno mendorong peningkatan kerja sama perdagangan bilateral melalui pembentukan Perjanjian Perdagangan Preferensial (Preferential Trade Agreement/PTA).

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga meminta Nigeria untuk mendukung keinginan Indonesia membentuk PTA antara Indonesia dengan Komunitas Ekonomi Negara Afrika Barat (Economic Community of Western African States/ECOWAS). Dilakukan hal itu, untuk meningkatkan akses pasar produk Indonesia ke negara-negara Afrika barat.

"Penurunan tarif dan penghapusan hambatan nontarif lainnya menjadi kunci untuk meningkatkan perdagangan Indonesia-Nigeria dan Indonesia dengan negara-negara Afrika Barat," tutur Menlu Retno.

Kedua Menlu membahas upaya peningkatan efisiensi dalam pelaksanaan perdagangan migas kedua negara, yang selama ini dilakukan melalui negara ketiga. Nigeria adalah negara eksportir minyak terbesar ke Indonesia dari kawasan Afrika Sub-sahara.

Terkait hal itu, Menlu Retno mengusulkan perdagangan migas secara langsung melalui jalur antarpemerintah tanpa perantara pihak ketiga (direct oil trade).

Selain itu, Retno juga mengusulkan penjajakan skema "counter trade" sebagai salah satu instrumen peningkatan perdagangan bilateral, salah satunya dengan komoditas migas Nigeria.

Untuk diketahui, Nigeria adalah negara mitra dagang terbesar Indonesia di kawasan Afrika Sub-Sahara, dengan nilai perdagangan kedua negara mencapai 1,5 miliar dolar AS pada 2016.

Nigeria juga merupakan negara tujuan utama investasi Indonesia di Afrika, di mana terdapat sekitar 14 perusahaan Indonesia yang berinvestasi di negara tersebut. Selain itu, Nigeria adalah salah satu negara penting yang menjadi sumber ketahanan energi Indonesia.

Baca juga artikel terkait KERJASAMA BILATERAL atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto