tirto.id - Narasi miring menyangkut calon presiden (capres) untuk pemilihan umum (pemilu) tahun depan masih berlalu lalang di media sosial seiring dengan semakin dekatnya hari pencoblosan. Lewat video berdurasi 12 menit 10 detik yang beredar di Facebook, Prabowo Subianto dikabarkan ditolak oleh warga Indramayu.
Akun Facebook bernama “Danillaa” menyebarkan video tersebut dengan thumbnail foto barisan masyarakat membawa kertas bertuliskan “Tolak Prabowo”. Akun pengunggah juga menyematkan takarir bahwa penolakan warga Indramayu berkaitan dengan pernyataan Prabowo yang menyebut “ndasmu” atau dalam Bahasa Indonesia berarti “kepalamu”.
Perlu diketahui, Prabowo menyebut "ndasmu etik" dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (15/12/2023). Melalui media sosial X (dulu Twitter), potongan video calon presiden nomor urut 2 itu tersebar luas dan menjadi sorotan. "Bagaimana perasaan Mas Prabowo? Soal etik, etik, etik. Ndasmu etik!" sebut Prabowo Subianto di depan para kader Gerindra dalam video yang viral pada acara internal yang tertutup untuk media itu.
Kembali ke unggahan, video itu juga memuat teks berbunyi, “Mengejutkan..! Indramayu Bergejolak? Tolak Prabowo Karena Direndahkan."
Pada bagian awal, video menarasikan sebuah artikel yang memuat komentar pengamat politik Hendri Satrio terhadap video “ndasmu etik” Prabowo, disusul dengan cuplikan rekaman Prabowo di beberapa momen.
Selain itu, video juga menampilkan tangkapan layar dua artikel, pertama berjudul “Akhirnya Prabowo Klarifikasi Soal Ndasmu Etik, Ngeles Hanya Bahasa Banyumas Biasa Sambil Tuding Sosok Ini: Siapa yang Suruh Tanya?” dan kedua bertajuk “Prabowo Subianto Disebut Sosok Ini Masih Temperamen Sejak 2019, Netizen Singgung Video Ndasmu Etik: Kasar Banget”.
Selama 10 hari tersebar di Facebook, alias dari Sabtu (23/12/2023) sampai Selasa (2/1/2024), unggahan ini sudah ditonton sebanyak 2.400 kali dan memperoleh 56 reaksi emoji serta 38 komentar.
Lantas, bagaimana faktanya?
Penelusuran Fakta
Setelah menyimak video hingga tuntas, Tim Riset Tirto tak menemukan informasi soal penolakan warga Indramayu terhadap Prabowo. Kami mencoba mencari asal muasal klaim dengan menelusuri artikel pertama yang dibacakan, yaitu mengenai komentar pengamat politik Hendri Satrio.
Tirto menyalin judul artikel tersebut ke mesin pencarian Google, berbunyi “Kenapa penyebar video ndasmu etik Prabowo sampai diburu Partai Gerindra”. Hasilnya, kami menemukan lansiran itu bersumber dari artikel Populis yang tayang 19 Desember 2023.
Isi artikel menyinggung perihal Partai Gerindra yang tengah mencari sosok penyebar video Prabowo mengucapkan “ndasmu etik” dalam acara internal partai. Menurut artikel, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan kaget dengan meluasnya video “ndasmu etik” dan yakin cuplikan tersebut tidak disebar oleh kader partainya.
Pasca viral di media sosial, video itu memang disorot warganet lantaran dikaitkan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan Majelis Kehormatan MK (MKMK) terkait batas usia capres-cawapres. MKMK menjatuhkan sanksi etik kepada sembilan hakim konstitusi, salah satunya Anwar Usman yang dicopot dari jabatannya sebagai Ketua MK.
Menukil Kompas, pernyataan “ndasmu etik” disebut-sebut mengomentari pertanyaan capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang menanyakan soal etika dalam debat capres pada Selasa (12/12/2023).
Prabowo lalu berdalih, ucapan itu disampaikan dalam pembicaraan bersama keluarga atau internal Partai Gerindra dan meminta media tidak membesar-besarkan hal tersebut.
"Itu di antara keluarga kita bicara dan itu kan bicara orang Banyumas biasalah bicara-bicara begitu," kata Prabowo, Minggu (17/12/2023).
Adapun dua tangkapan layar artikel dalam video juga tidak memuat informasi soal penolakan warga Indramayu dan kedua artikel diketahui berasal dari laman kilat.com.
Dengan cara yang sama, yakni menyalin judul artikel ke mesin perambah Google, kami menemukan kedua artikel merupakan lansiran kilat.com pada 18 Desember 2023, seperti dapat dilihat di sini dan di sini. Kedua artikel ini tidak mengonfirmasi bahwa warga Indramayu menolak kehadiran Prabowo.
Tirto jugatidak menemukan sumber pemberitaan kredibel yang mengonfirmasi klaim yang beredar.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa video dengan klaim Indramayu tolak capres Prabowo Subianto karena “ndasmu” bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Setelah menyimak video hingga tuntas, Tim Riset Tirto tak menemukan informasi soal penolakan warga Indramayu terhadap Prabowo. Video diketahui menarasikan tiga artikel berbeda yang bersumber dari Populis dan laman kilat.com yang hanya menyinggung perihal video Prabowo mengucapkan “ndasmu etik” dalam acara internal Partai Gerindra.
Tirto jugatidak menemukan sumber pemberitaan kredibel yang mengonfirmasi klaim yang beredar.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty