Menuju konten utama

Hindari Mengigit Kuku Saat Pandemi COVID-19 dan Tips Merawatnya

Kuku adalah salah satu bagian tubuh yang menjadi sumber penyebaran virus ataupun penyakit, sehingga harus rajin dibersihkan. 

Hindari Mengigit Kuku Saat Pandemi COVID-19 dan Tips Merawatnya
Ilustrasi Menggigit Kuku. foto/istockphoto

tirto.id - Berbagai upaya tengah dilakukan oleh semua orang di masa pandemi corona ini untuk mencegah penularan penyakit tersebut.

Selain rajin cuci tangan, makan makanan bergizi untuk meningkatkan imunitas tubuh, dilarang menyentuh wajah sembarangan, juga dilarang untuk menggigiti kuku. Menggigit kuku juga dapat secara serius meningkatkan risiko tertular penyakit.

Kuku merupakan rumah bagi kotoran dan kuman yang dapat berkontribusi pada penyebaran beberapa infeksi, seperti virus dan cacing kremi.

Kuku yang lebih panjang dapat menampung lebih banyak kotoran dan bakteri dibanding kuku pendek.

Oleh karena itu, kuku memang harus dipotong pendek dan bagian dalamnya harus sering dibersihkan dengan sabun dan air.

Namun jangan juga menggigitnya. Beberapa orang mungkin punya kebiasaan ini, padahal itu sangat berbahaya bagi kesehatan.

Mayo Clinic menjelaskan bahwa kebiasaan menggigit kuku tidak hanya akan menyebarkan kotoran dan virus ke tubuh Anda, ini juga bisa merusak alas kuku. Bahkan luka kecil di samping kuku Anda dapat memungkinkan bakteri atau jamur masuk kemudian menyebabkan infeksi.

Maka sebaiknya lakukan perawatan kuku dengan baik dan benar. Berikut beberapa perawatan yang bisa dilakukan.

1. Jaga agar kuku tetap pendek, kering dan bersih. Langkah ini mencegah bakteri tumbuh di kuku Anda. Kontak berulang atau berkepanjangan dengan air juga seperti yang sedang terjadi saat ini dapat berkontribusi untuk membelah kuku.

Kenakan sarung tangan karet berlapis katun saat mencuci piring. Setiap kali mencuci tangan, gosok bagian bawah kuku dengan sabun dan air (atau sikat kuku) .

2. Bersihkan alat perawatan kuku sebelum digunakan. Gunakan gunting atau gunting manikur yang tajam dan besih. Potong kuku Anda lurus ke depan, lalu bulatkan ujungnya dalam kurva yang lembut.

Sebelum memotong atau merawat kuku, semua peralatan seperti gunting kuku harus dibersihkan dengan benar.

Peralatan sterilisasi sebelum digunakan sangat penting ketika gunting kuku digunakan bersama dengan sejumlah orang, seperti yang biasa dilakukan di salon kuku komersial.

3. American Academy of Dematology (AAD) menyarankan potong kuku kaki secara teratur. Menjaga mereka tetap pendek akan meminimalkan risiko trauma dan cedera.

Serta saat kuku jari kaki tebal dan sulit dipotong, rendam kaki Anda dengan air garam hangat. Campurkan satu sendok teh garam per liter air dan rendam selama 5 hingga 10 menit.

4. Gunakan pelembab dan oleskan pelindung. Saat Anda menggunakan lotion tangan, gosokkan juga lotion ke kuku dan kutikula Anda. Menerapkan pengeras kuku juga dapat membantu memperkuat kuku.

5. Kenakan sepatu dan sandal yang pas. Menggunakan sepatu yang pas akan membuat kuku nyaman.

Sering ganti juga sepatu yang Anda kenakan setiap hari. Kenakan sandal jepit di kolam renang dan shower umum. Ini mengurangi risiko infeksi yang disebabkan oleh jamur yang dapat menyerang kuku kaki Anda.

6. Tanyakan dokter Anda tentang biotin. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen nutrisi biotin dapat membantu memperkuat kuku yang lemah atau rapuh.

Harus dihindari selain Menggigit kuku

1. Jangan pernah menggigit atau mencungkil hangnail (kulit yang mengganguntung di sisi kuku). Sebagai gantinya, guntinglah dengan pemangkas kuku yang bersih.

2. Jangan gunakan produk perawatan kuku yang keras. Batasi penggunaan cairan penghapus cat kuku Anda. Saat menggunakan penghapus cat kuku, pilihlah formula bebas aseton.

3. Jangan abaikan masalah. Jika Anda memiliki masalah kuku yang tampaknya tidak hilang dengan sendirinya atau dikaitkan dengan tanda dan gejala lain, konsultasikan dengan dokter atau dokter kulit.

Baca juga artikel terkait PERAWATAN KUKU SAAT PANDEMI atau tulisan lainnya dari Febriansyah

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Febriansyah
Penulis: Febriansyah
Editor: Yandri Daniel Damaledo