tirto.id - Ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari sukses melangkah ke partai final Swiss Open 2019, usai tundukkan wakil Taiwan, Lu Ching Yao/Lee Chia Hsin, di babak empat besar.
Beraksi di St.Jakobshalle Basel, Swiss, pada Sabtu malam (16/3/2019) waktu setempat atau Minggu dini hari (17/3/2019) waktu Indonesia, ganda muda Merah Putih tersebut menang rubber game dalam tempo 55 menit.
Paruh awal gim pembuka berjalan ketat. Sempat tertinggal 6-8, Rinov/Pitha membalikkan keadaan dengan meraup delapan angka beruntun yang mengubah skor menjadi 14-8. Momentum keunggulan pun mampu dipertahankan unggulan ke-8 tersebut, hingga menyudahi set pertama dengan skor 21-13.
Gim kedua, pasangan Indonesia lebih sering tertinggal, bahkan Rinov/Pitha tercatat tak pernah sekalipun memimpin perolehan angka. Tak mampu keluar dari tekanan lawan, wakil Indonesia hanya bisa menguntit 9-11 saat interval.
Meski permainan masih kerap di bawah kendali pasangan Taiwan, namun Rinov/Pitha mampu menyamakan kedudukan di angka 18-18. Sayang sekali, kekurang tenangan pasangan Indonesia pada poin-poin kritis, menyebabkan wakil Taiwan sanggup mengunci set kedua dengan skor tipis 19-21.
Duet Rinov/Pitha yang juga tercatat pernah menyabet gelar Juara Dunia Junior 2017, membuka set penentuan dengan performa menjanjikan. Mereka unggul cepat 11-4 saat interval. Laju pasangan yang kini (pekan ke-11 BWF) menghuni ranking 19 dunia itu pun kian tak terbendung. Skor 21-9 menjadi penanda akhir gim penentuan untuk kemenangan kubu Merah Putih.
Di partai puncak yang akan digelar, Minggu (17/3/2019), Rinov/Pitha telah ditunggu pasangan ganda campuran asal Denmark, Mathias Bay-Smidt/Rikke Søby. Pada partai sebelumnya, ganda Denmark tersebut secara mengejutkan berhasil menyingkirkan unggulan ke-5 asal Cina, lewat laga rubber game.
Sementara itu, kontingen Indonesia masih menyisakan satu lagi wakil di babak semifinal. Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dijadwalkan meladeni wakil Inggris, Marcus Ellis/Chris Langridge, pada urutan pertandingan terakhir atau laga ke-10.
Editor: Ibnu Azis