tirto.id - Proliga 2020 Putaran 2 Seri Gresik telah dimulai pada hari ini, Jumat (28/2/2020). Pertandingan voli putri Gresik Petrokimia Puslatda Koni Jatim (GJP) vs Jakarta Pertamina Energi (JPE) menjadi laga pembuka yang dimulai pada pukul 15.00 WIB.
Hasil laga ini sesuai dengan prediksi. Meskipun berstatus sebagai tuan rumah, GJP belum mampu mengimbangi agresivitas JPE. Si jawara klasemen putaran pertama itu menguasai permainan sejak awal laga.
JPE dengan mudah merebut set pertama dengan margin angka sangat lebar, yakni 20. Dalam set pertama itu, GJP menyerah di tangan JPE dengan kedudukan 25-5.
Memasuki set kedua, diiringi oleh dukungan besar penonton di kandangnya, permainan GJP mulai berkembang. Saat awal set kedua, GJP bisa menyamakan kedudukan 4-4 dengan JPE. Meskipun setelah itu tuan rumah tertinggal, margin angka tidak terlalu banyak.
Namun, keunggulan JPE sulit dibendung. Perolehan angka GJP bertambah, tetapi tidak sebanding dengan kecepatan torehan lawannya. Saat set kedua berakhir, perolehan GJP tertahan di angka 18.
Set ketiga juga berjalan tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Pada menit-menit awal set ketiga, JPE cepat menyodok dengan unggul 5-2 atas GJP.
JPE bahkan terus mengendalikan permainan hingga unggul 15-7 atas lawannya pada saat time out kedua di set ketiga.
Pada akhirnya, JPE berhasil menunjukkan ketangguhannya. Keunggulan telak JPE di pertengahan set terus bertahan hingga tutup laga. JPE merebut set ketiga dengan kedudukan 25-12.
Di papan skor, tercatat Hasil Jakarta Pertama Energi vs Gresik Petrokimia di Proliga 2020 Putaran 2 Seri Pertama adalah 3-0 (25-5, 25-18 dan 25-12).
Hasil ini mengulangi keberhasilan JPE menghempaskan GJP di Proliga 2020 Putaran I. Saat kedua tim bertemu di Seri Purwokerto, 31 Januari 2020, JPE pun bisa unggul telak atas Gresik Petrokimia dengan skor 3-0 (25-12, 25-10, 25-16).
Kemenangan JPE atas GJP ini mudah diprediksi mengingat skuad tuan rumah didominasi oleh para pemain muda.
Kehadiran pemain asing baru di GJP, yang pernah bergabung dengan timnas AS, yakni Ayana Jean Whitaker, juga belum mengerek kualitas tim ini.
Bahkan, Ayana tercatat beberapa kali melakukan kesalahan saat servis. Pemain-pemain GJP yang lain pun kerap gagal meraih poin karena kesalahan yang sama. Contohnya, poin terakhir yang diperoleh JPE adalah buah kesalahan servis setter tuan rumah, Khalisa.
Menjelang Proliga 2020 Putaran 2 dimulai, Manager GJP Irmantara Subagio sudah mengisyaratkan kekuatan timnya masih belum sebanding dengan tim-tim kuat lainnya.
Irmantara menyatakan GJP hanya menargetkan masuk jajaran 4 besar. Dia menjelaskan Proliga 2020 sejatinya merupakan ajang try out bagipemain GJP sebelum berlaga di PON XX di Papua.
"Sehingga ketika PON XX di Papua, pemain kami yang rata-rata masih muda sudah terasah mental tandingnya dan bisa meraih medali emas," ujar Irmantara.
Editor: Agung DH
