tirto.id - Dua atlet tunggal putra Sony Dwi Kuncoro dan Shesar Hiren Rhustavito sukses merebut tiket ke babak utama (32 besar) turnamen Indonesia Masters 2019. Mereka berdua berhasil memetik kemenangan atas lawan masing-masing kala berlaga di babak kualifikasi kedua (R2-Qualification), sore ini Selasa (22/1/2019).
Turun di lapangan-1 Istora Senayan, Jakarta, Sony yang kini bertengger di peringkat 56 dunia, membutuhkan waktu 58 menit untuk menyudahi perlawanan kompatriotnya sendiri yakni pemain peringkat 67 dunia, Chico Aura Dwi Wardoyo.
Sony pebulu tangkis senior 34 tahun yang juga pernah merebut medali perunggu Olimpiade 2004 tersebut sempat kerepotan menghadapi agesivitas Chico yang baru menginjak 20 tahun. Set pembuka pun menjadi milik si pemain muda, dengan skor cukup telak 10-21.
Kondisi berbalik di set kedua. Tak ingin kandas begitu saja di babak kualifikasi, Sony bangkit dan berbalik menghajar lawannya itu dengan skor yang tak kalah telak dari set sebelumnya, yakni 21-6.
Memasuki set penentuan, kedua pemain bersaing cukup ketat sejak awal laga. Sony unggul tipis 11-10 saat masuk jeda interval. Setelah itu, pemain senior ini mulai menunjukkan kapasitasnya. Ia berhasil memimpin jauh, hingga menutup gim penentuan dengan skor 21-14.
Sementara di lapangan-2, Shesar Hiren Rhustavito sukses mengandaskan pemain 27 tahun yang kini menghuni ranking 81 dunia asal Malaysia, Iskandar Zulkarnain. Berduel selama 49 menit, Shesar yang kini menduduki peringkat 57 dunia pun sanggup mengakhir perlawanan sang wakil Malaysia dengan straight game 21-17, 21-15.
Akan tetapi dua hasil positif tersebut ternyata tak mampu diikuti oleh satu lagi wakil tunggal putra, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, yang juga turun di babak kualifikasi kedua (R2-Qualification), hari ini (22/1). Berlaga selama 1 jam 12 menit melawan wakil Thailand, Tanongsak Saensomboonsuk, Ikhsan pun menyerah rubber game dengan skor 17-21, 21-19, 11-21.
Bagan lengkap babak kualifikasi sektor tunggal putra di ajang Indonesia Masters 2019 dapat dipantau dari laman resmi BWF.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Fitra Firdaus