tirto.id - Ganda putra Indonesia unggulan pertama Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mengalahkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto demi menyegel satu tiket final China Open 2019. Di partai puncak, mereka telah ditunggu pasangan Indonesia lainnya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. All Indonesia final ideal pun tercipta.
Hanya dibutuhkan waktu 26 menit bagi Marcus/Kevin untuk menyudahi perlawanan Fajar/Rian di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, Cina, pada Sabtu malam (21/9/2019). Pasangan berjuluk duo Minions tersebut menang straight game dengan skor 21-8 dan 21-16.
Marcus/Kevin menunjukkan performa impresif sejak gim pertama. Pasangan peringkat 1 dunia itu unggul cepat 4-1. Berikutnya torehan tujuh angka beruntun membuat mereka memimpin 11-2 saat jeda.
Permainan Marcus/Kevin kian sulit diimbangi Fajar/Rian, saat mereka berhasil memperlebar jarak menjadi 17-5. Skor telak 21-8 menyudahi gim pertama untuk keunggulan Minions.
Dominasi permainan Marcus/Kevin masih mewarnai laga di gim kedua. Tampil agresif Marcus/Kevin unggul 8-5. Masuk masa interval margin poin kian melebar 11-7.
Tekanan gencar Marcus/Kevin kerap merepotkan pertahanan lawan. Penempatan pukulan dan smes keras pasangan unggulan pertama itu efektif mendulang angka, papan skor menunjukkan angka 17-11. Pertandingan berakhir dengan skor 21-16 untuk duo Minions.
Di partai final Marcus/Kevin telah ditunggu senior mereka sendiri Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Di pertandingan semifinal sebelumnya, Ahsan/Hendra sukses menumbangkan pasangan unggulan ke-3 milik tuan rumah Cina, Li Jun Hui/Liu Yu Chen lewat pertarungan dua set langsung.
Peluang Marcus/Kevin di partai puncak kejuraan berkategori Super 1000 ini terbilang cukup besar. Pasalnya mereka belum terkalahkan dalam 7 pertemuan terakhir melawan Ahsan/Hendra. Terakhir kali pasangan ini bertemu di final Japan Open 2019 pada bulan Juli lalu. Ketika itu Minions menang dua set langsung.
Indonesia juga berhasil meloloskan satu wakil ke final sektor tunggal putra, lewat aksi sang juara bertahan Anthony Sinisuka Ginting. Pemain 23 tahun yang didapuk sebagai unggulan ke-7 tersebut sukses melewati hadangan unggulan ke-8 asal Denmark, Anders Antonsen lewat pertarungan rubber game 18-21, 21-5, dan 21-14.
Di partai final hari Minggu besok (22/9), Ginting bakal kembali menghadapi wakil Jepang yang menjadi runner-up edisi tahun lalu, Kento Momota.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Iswara N Raditya