tirto.id - Unggulan pertama sekaligus juara bertahan ganda putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo tersingkir di babak pertama (32 besar) All England 2019, selepas takluk dari wakil Cina, Liu Cheng/Zhang Nan.
Berlaga di court-1 Birmingham Arena, Inggris, hari Rabu (6/3/2019), Duo Minions menyerah rubber game dalam tempo 1 jam 8 menit.
Gim pembuka berjalan ketat. Kedua pasangan terlibat saling kejar perolehan angka, dengan banyak diwarnai adu pukulan drive datar. Interval gim pertama, Marcus/Kevin unggul 11-9.
Marcus/Kevin sempat memimpin empat angka 14-10, namun akibat kerap melakukan kesalahan sendiri lawan pun mampu menyamakan kedudukan di angka 15-15. Memasuki periode poin kritis, pasangan Cina ternyata sanggup bermain lebih tenang. Gim pembuka pun berakhir dengan kedudukan 19-21 untuk ganda Cina.
Memasuki gim kedua, performa pasangan Indonesia mulai membaik. Mereka mulai dapat meminimalisir terjadinya unforce error. Beberapa kali sambaran Kevin Sanjaya di depan net juga kerap menghasilkan poin. Jeda interval, duo minions memimpin 11-8.
Selepas jeda, Marcus/Kevin sebenarnya mampu mempertahankan keunggulan, hingga meraih game point 20-17. Namun lagi-lagi pasangan Cina mampu mengejar. Usai sempat terjadi setting point, ganda Indonesia mengunci gim kedua dengan skor 22-20.
Gim penentuan berjalan jauh dari harapan. Sepanjang permainan, Marcus/Kevin lebih sering tertinggal dalam perolehan angka. Interval gim ketiga ditandai dengan skor 7-11 untuk pasangan Liu/Zhang.
Usai jeda, pasangan Indonesia tetap tak mampu keluar dari tekanan lawan. Hal itu masih diperparah dengan seringnya duo minions melakukan kesalahan sendiri. Set penentu pun mutlak menjadi milik wakil Cina, dengan skor 17-21.
Dengan hasil minor ini maka Marcus/Kevin dipastikan gagal melangkah ke babak 16 besar turnamen berhadiah total 1 juta dollar AS tersebut. Pasangan ini juga tak sanggup mencetak hattrick juara, setelah dua musim sebelumnya selalu sukses menjadi kampiun turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Ibnu Azis