Menuju konten utama

Hari Raya Kuningan 2023 Tanggal Berapa dan Rangkaian Acaranya

Kapan Hari Raya Kuningan 2023 dan apa makna peringatannya?

Hari Raya Kuningan 2023 Tanggal Berapa dan Rangkaian Acaranya
Umat Hindu membawa benda sakral untuk persembahyangan menjelang Hari Raya Kuningan di Pura Sakenan, Desa Serangan, Denpasar, Bali, Jumat (17/6/2022). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo.

tirto.id - Hari Raya Kuningan akan dilaksanakan oleh umat Hindu pada 12 Agustus 2023 atau 10 hari setelah Galungan.

Perayaan Hari Raya Kuningan dimulai dengan penampahan Galungan, ritual yang dilakukan dalam menyambut awal perayaan Hari Raya Kuningan.

Galungan mempunyai makna tanda kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan). Hal tersebut, karena masyarakat Bali percaya roh para leluhur akan pulang ke rumah di hari tersebut.

Sehingga dengan adanya kepercayaan tersebut, umat Hindu di Bali wajib menyambutnya dengan doa dan persembahan, pada Hari Raya Kuningan.

Inti dari Galungan adalah manusia harus mampu mengendalikan hawa nafsu yang bisa mengganggu ketentraman batin dan kehidupan.

Masyarakat Hindu mempercayai bahwa pada hari itu Tuhan akan memberikan berkat kepada semua orang yang ada di bumi.

Rangkaian Acara Galungan dan Kuningan Selama Agustus 2023

Dalam memperingati hari Raya Galungan dan Kuningan selama Agustus tahun 2023, umat Hindu di Bali akan melakukan rangkaian acara dalam merayakan acara Galungan dan Kuningan.

Merujuk pada kalender Bali rerainan atau hari raya Hindu selama bulan Agustus 2023 akan diawali dengan melakukan ritual penampahan Galungan. Lalu diakhiri dengan acara purnama, pada 31 Agustus.

Peringatan hari raya Galungan dan Kuningan memiliki serangkaian acara selama bulan Agustus, berikut daftar rerainan bulan Agustus 2023:

  • 01 Agustus 2023: Penampahan Galungan
  • 01 Agustus 2023: Purnama
  • 02 Agustus 2023: Hari Raya Galungan
  • 03 Agustus 2023: Manis Galungan
  • 05 Agustus 2023: Pemaridan Guru
  • 06 Agustus 2023: Ulihan
  • 07 Agustus 2023: Pemacekan Agung
  • 09 Agustus 2023: Buda Paing Kuningan
  • 11 Agustus 2023: Penampahan Kuningan
  • 12 Agustus 2023: Kajeng Keliwon Uwudan
  • 12 Agustus 2023: Hari Raya Kuningan
  • 16 Agustus 2023: Tilem
  • 16 Agustus 2023: Buda Wage Langkir
  • 18 Agustus 2023: Hari Bhatara Sri
  • 22 Agustus 2023: Anggar Kasih Medangsia
  • 27 Agustus 2023: Kajeng Kliwon Enyitan
  • 31 Agustus 2023: Purnama

Makna Hari Raya Galungan dan Kuningan di Bali

Makna dari Hari Raya Galungan dan Kuningan, sangat terkait erat dengan mitologi Hindu-Bali. Sebab, perayaan yang dilakukan selama bulan Agustus ini, pertama kali dirayakan pada 882 Masehi.

Sejarah dan prosesi hari raya ini sangat bermakna bagi masyarakat Hindu di Pulau Dewata. Dalam kalender Bali, satu bulan terdiri dari 35 hari.

Galungan jatuh pada Rabu Kliwon. Istilah khusus untuk menyebut hari itu adalah Budha Kliwon Dungulan atau hari Rabu Kliwon dengan wuku Dungulan, yang bermakna: hari kemenangan dharma (kebenaran) atas adharma (kejahatan).

Dalam perayaannya, Hari Raya Galungan dirayakan bertujuan untuk memperingati kemenangan Dewa Indra melawan Mayadenawa atau kebaikan melawan kejahatan.

Selain itu, makna dari Galungan adalah manusia harus mampu mengendalikan hawa nafsu yang bisa mengganggu ketenteraman batin dan kehidupan.

Hawa nafsu manusia tersebut dibagi menjadi tiga Kala, yang pertama adalah Kala Amangkurat, Kala Dungulan, dan Kala Galungan.

Perayaan Galungan juga dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur umat Hindu kepada atas segala karunia yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa.

Baca juga artikel terkait NEW URGENT atau tulisan lainnya dari Sulthoni

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Sulthoni
Penulis: Sulthoni
Editor: Dipna Videlia Putsanra