tirto.id - Presiden Jokowi percaya bahwa masyarakat sangat membutuh peran pers, terutama saat banjirnya informasi di era kemajuan teknologi digital ini. Hal itu disampaikan Jokowi saat memberi sambutan di acara peringatan Hari Pers Nasional 2018 di Danau Cimpago, Pantai Padang, Sumatera Barat, Jumat (9/2/2018).
Media Massa, kata Jokowi, berperan dalam menyebarkan fakta dan informasi yang benar ke masyarakat. "Saya percaya bahwa di era lompatan-lompatan kemajuan teknologi, di era melimpahnya informasi dan melimpahnya misinformasi, justru pers makin diperlukan," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan, media massa harus mampu hadir di tengah lajunya informasi yang berkembang cepat di media sosial. Selain itu, media massa harus mampu membangun kehidupan peradaban dan kebudayaan baru dalam masyarakat.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo menyatakan, saat ini Indonesia mempunyai media massa paling banyak di dunia yang jumlahnya mencapai 47.000, seperti media cetak, radio, televisi dan media online.
Dari jumlah itu, kata Yosep, ada 2.000 media cetak, 674 radio, 523 televisi termasuk lokal, dan selebihnya adalah media daring.
Namun, Yosep menyayangkan karena masih banyak media yang tidak memenuhi syarat tetapi masih tetap eksis karena dibantu APBD. Selain itu, masih banyak wartawan yang tidak memiliki kompetensi dan tidak memiliki pengetahuan jurnalistik yang cukup.
Hingga saat ini, kata Yosep, baru ada 14 ribu wartawan yang terdaftar memiliki kompetensi.
Untuk itu, pada puncak peringatan Hari Pers Nasional ini Yosep mengimbau agar kebebasan pers tidak dijadikan momentum untuk memproduksi berita bohong atau hoaks.
Acara peringatan Hari Pers Nasional ini turut pula dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Efendi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN Sofyan Djalil, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto