Menuju konten utama

Harga Beras hingga Gula Diproyeksi Melonjak Jelang Tahun Politik

Eliza Mardian memprediksi, harga bahan pokok seperti beras, gula, telur, ayam dan daging naik jelang tahun politik.

Harga Beras hingga Gula Diproyeksi Melonjak Jelang Tahun Politik
Petugas meletakkan label harga beras SPHP di salah satu pusat perbelanjaan, Jakarta, Jumat (6/10/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.

tirto.id - Pengamat Pertanian Center of Reform on Economic (CORE) Eliza Mardian memprediksi, harga bahan pokok seperti beras, gula, telur, ayam dan daging naik jelang tahun politik. Kenaikan itu dipicu maraknya silaturahmi yang akan dilakukan calon dan tim pemenangan pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) 2024.

"Seperti beras bisa jadi kebutuhannya meningkat ditambah El Nino yang menurunkan produksi juga dapat mengerek harga," ungkap Eliza saat dihubungi Tirto, Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Selain beras, harga gula juga turut melambung. Hal tersebut disebabkan oleh harga gula internasional yang mengalami lonjakan.

"Untuk gula itu 50 persen dari impor sehingga harga internasional yang saat ini cenderung naik berpotensi mengerek harga," kata Eliza.

Lebih lanjut, untuk komoditas seperti ayam dan telur, keduanya akan bergantung pada suplai dalam negeri. Biasanya, awal 2024 mendatang harga kedua komoditas tersebut akan mengalami kenaikan imbas hari keagamaan seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Biasanya menjelang awal tahun harga naik karena imbas kenaikan konsumsi Nataru. ditambah ada momentum pilpres pada Februari maka kemungkinan harga telur dan ayam akan ikut terkerek," ucap Eliza.

Sementara itu, untuk komoditas daging sapi karena hampir 40 persen kebutuhan dalam negeri impor maka, harganya akan bergantung di negara pengimpor dan pergerakan nilai tukar rupiah.

"Rupiah saat ini melemah akibat capital outflow dapat berpengaruh ke harga pembelian produk impor (imported inflation)," ucap Eliza.

Lebih lanjut, Eliza menuturkan, momen Nataru, pilpres hingga Ramadan, dapat meningkatkan permintaan pangan. Untuk itu, pemerintah perlu mengantisipasi ketersediaan stok pangan agar harga pangan tidak melambung tinggi.

"Momentum Nataru berlanjut pilpres dan puasa itu bisa meningkatkan permintaan pangan, sehingga harus diantisipasi dengan ketersediaan yang memadai agar harga tidak terlalu terkerek," ujar Eliza.

Selain komoditas utama tersebut, Eliza menuturkan, komoditas rempah-rempah juga akan ikut mengalami kenaikan harga seperti bawang merah dan bawang putih. Pemerintah diminta waspada dan menjaga juga komoditas ini.

"Komoditas perbumbuan pun akan ikut terkerek juga karena adanya peningkatan demand masyarakat seperti bawang merah dan bawang putih. Ini mesti dijaga ketersediaannya agar kenaikannya tidak terlampau tinggi," kata Eliza.

Baca juga artikel terkait HARGA BAHAN POKOK atau tulisan lainnya dari Hanif Reyhan Ghifari

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hanif Reyhan Ghifari
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang