Menuju konten utama

Hansamu Yama Absen di Semifinal Indonesia U-22 vs Malaysia

Kapten Timnas U-22 Hansamu Yama absen pada laga semifinal Indonesia vs Malaysia, Sabtu (26/8/2017) karena akumulasi kartu kuning.

Hansamu Yama Absen di Semifinal Indonesia U-22 vs Malaysia
Ekspresi pesepak bola Indonesia Hansamu Yama Pranata (kiri) dan Stafeno Lilipally usai bertanding melawan Thailand pada final putaran kedua AFF Suzuki Cup 2016 di Rajamangala National Stadium, Bangkok, Thailand, Sabtu (17/12). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Kemenangan 2-0 Timnas U-22 Indonesia atas Kamboja pada Kamis (23/8/2017) kemarin harus dibayar mahal, menyusul kartu kuning yang diterima sang kapten Hansamu Yama Pranata. Kartu kuning tersebut mengakibatkan Hansamu mendapat skors dan harus absen pada laga semifinal Indonesia vs Malaysia.

Kartu kuning tersebut diberikan wasit karena bek Barito Putera itu dianggap terpancing emosi dan terlibat dalam insiden keributan dengan para pemain Kamboja. Melalui akun instagramnya Hansamu meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pendukung Timnas U-22 Indonesia.

"Saya mewakili seluruh pemain Tinmas U-22 ingin meminta maaf kepada Anda semua terakit insiden yang terjadi di lapangan tadi yang mungkin membuat Anda kecewa dengan saya dan pemain Timnas U-22 lainnya," tulis sang pemain, Kamis (24/8/2017).

Meski demikian, pemain yang identik dengan nomor punggung 23 itu masih heran dengan keputusan yang diambil wasit. Hansamu juga menampik tudingan yang mengatakan dirinya melakukan perbuatan tidak menyenangkan terhadap lawan.

“Tadi hanya berniat untuk memisah pemain saya [Timnas U-22] yang ikut keributan tadi, sebagaimana yang Anda lihat di pertandingan sebelum-sebelumnya, saya tidak ada berkata kasar kepada lawan ataupun tindakan lainnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, mantan pemain Timnas U-19 itu yakin Garuda Muda akan dapat bermain bagus dan menampilkan yang terbaik pada laga semifinal. Sang pemain juga menolak disebut sebagai sosok paling penting dalam skuat. Menurut Hansamu, Timnas U-22 merupakan sebuah kesatuan dan setiap pemain yang ada di dalamnya sama-sama penting.

“Dan bahwa Anda harus tau, sepakbola bukan hanya mengandalkan satu atau dua pemain saja, sepakbola adalah kerja tim bukan individu, di Timnas U-22 tidak ada pemain inti atau pemain cadangan, semua pemain memiliki kualitas yang sama,” tandasnya.

Absennya Hansamu membuat pelatih Luis Milla harus memutar otak untuk menemukan pengganti yang pas. Saat ini, pelatih asal Spanyol itu masih menyisakan tiga opsi di posisi bek tengah, yakni Ryuji Utomo, Andy Setyo Nugroho, dan Ricky Fajrin.

Pada laga melawan Kamboja, di posisi bek tengah Hansamu dimainkan bersama Andy Setyo Nugroho. Keduanya tampil apik dan berhasil menyelamatkan gawang Indonesia dari kebobolan.

Sementara itu, dua gol kemenangan Garuda Muda pada laga tersebut dicetak oleh Ezra Walian dan Febri Hariyadi. Meski gagal menang dengan selisih tiga gol, Indonesia tetap dinyatakan lolos dengan status runner-up Grup B usai kekalahan yang diderita Vietnam atas Thailand.

Total Indonesia menyelesaikan seluruh pertandingan fase grup dengan koleksi 11 poin. Mereka tertinggal tiga poin di belakang Gajah Putih dan hanya unggul tipis satu poin di atas Vietnam.

Kegagalan Vietnam sendiri menuai kecaman keras dari berbagai media lokal setempat. Pasalnya, anak asuh Nguyen Huu Thang tampil ganas di tiga laga awal. Mereka bahkan sukses mencetak 12 gol dan hanya sekali kebobolan di tiga pertandingan tersebut.

Pada babak semifinal, skuat asuhan Indonesia akan menantang tuan rumah Malaysia. Pertandingan semifinal akan berlangsung Sabtu (26/8/2017) besok. Di laga lain, Thailand akan bertanding melawan Myanmar pada hari yang sama. Pemenang pada dua pertandingan tersebut akan bertemu di babak final awal pekan depan, sedangkan dua tim yang kalah bakal memperebutkan medali perunggu.

Baca juga: Jadwal dan Live Streaming Timnas Indonesia U-22 vs Malaysia

Baca juga artikel terkait SEA GAMES 2017 atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Reporter: Herdanang Ahmad Fauzan
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Yuliana Ratnasari