Menuju konten utama

Gus Yasin Tegaskan Pertemuan Kiai Maimun dan UAS Tak Bahas Politik

Gus Yasin menyatakan pertemuan antara KH Maimun Zubair dengan Ustaz Abdul Somad (UAS) di Semarang tidak membahas politik.

Gus Yasin Tegaskan Pertemuan Kiai Maimun dan UAS Tak Bahas Politik
(Ilustrasi) Taj Yasin berbicara dengan ulama karismatik yang juga ayahnya KH Maimoen Zubair saat berlangsung Syawalan Akbar dan Doa Bersama di lapangan Soepadi Mungkid, Magelang, Jateng, Jumat (22/6/2018). ANTARA FOTO/Anis Efizudin

tirto.id - Ustaz Abdul Somad (UAS) bertemu dengan ulama karismatik asal Rembang, KH Maimun Zubair (Mbah Moen) di rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Sabtu siang (9/2/2019).

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) mengungkapkan isi pembicaraan antara Mbah Moen dengan UAS dalam pertemuan itu. Putra Mbah Moen tersebut juga menegaskan tidak ada pembicaraan tentang politik dalam pertemuan antara UAS dengan ayahnya.

Gus Yasin menjelaskan UAS dan Mbah Moen sama sekali tidak membahas politik praktis. Keduanya hanya sempat menyinggung persoalan tentang kebangsaan dan keorganisasian. Menurut Gus Yasin, pertemuan itu menjadi bagian dari perjalanan spiritual UAS.

"Sudah lama beliau ingin ke NU [Nahdlatul Ulama], namun karena ada catatan-catatan dari teman-teman di NU, dan itu yang membuat beliau tidak bisa masuk. Tapi karena banyaknya teman beliau yang aktivis NU, akhirnya menjadikan beliau seperti ini, sudah lama kita tidak mendengar ceramah beliau yang seperti dulu," kata Gus Yasin di Semarang, pada Sabtu malam (9/2/2019) seperti dikutip Antara.

Gus Yasin mengatakan pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana santai dan UAS lebih banyak mendengar ujaran Mbah Moen.

"Tujuan beliau adalah meminta silsilah keilmuan dari Mbah Moen yang sampai kepada Rasulullah," ujar Gus Yasin.

Di pertemuan itu, dia menambahkan, Mbah Moen juga menyampaikan wawasan kebangsaan mengenai sejarah Indonesia dan Islam di Nusantara, termasuk dari fondasi-fondasi hukum tanah air hingga masuknya Islam ke Indonesia melalui pulau Sumatera, serta lalu berkembang di Jawa.

Usai pertemuan, kata Gus Yasin, UAS mengucapkan rasa syukurnya karena bisa bertemu Mbah Moen yang memberikan pencerahan dan wacana berbeda.

"Meski sempat punya pemikiran berbeda, namanya orang kan pasti berubah. Nah, sekarang sudah sama dengan kita, ya mari kita rangkul, kalau itu baik ya harus kita terima. Bukan karena politik lima tahunan, tapi untuk menjaga NKRI," ujar dia.

Dalam unggahan di akun instagram resminya, UAS menerangkan semula dia berniat menemui Mbah Moen di Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang. Namun, pertemuan kemudian berlangsung di Semarang karena Mbah Moen akan bepergian ke Jakarta.

"Nasihat tentang cara membaca hikmah di balik taqdir, ketetapan Allah itu indah, memohon doa dan barokah," tulis UAS di keterangan pada unggahan foto saat dia dirangkul Mbah Moen.

"Belajar ilmu tawadhu' dari beliau, 'Saya ini bukan Kiyai, saya ini awam', Masya Allah," tulis UAS lagi.

Sebelum bertemu dengan Mbah Moen di rumah dinas Wagub Jateng di Semarang, UAS terlebih dulu berkunjung ke kediaman Rais Aam Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman), Habib Luthfi bin Yahya di Jawa Tengah.

Pada Sabtu kemarin, UAS juga berkunjung ke Jombang, Jawa Timur untuk bertemu dengan ulama karismatik NU lainnya, yakni pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Salahuddin Wahid (Gus Solah).

Baca juga artikel terkait USTAZ ABDUL SOMAD atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Politik
Reporter: Antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom