Menuju konten utama

Gunung Ile Ape Meletus 5 Kali, Status & Kondisi Terkini 4 Desember

Hingga pukul 10.30 WIB atau 11.30 WITA sudah terjadi lima kali erupsi atau letusan di Gunung Ile Ape.

Gunung Ile Ape Meletus 5 Kali, Status & Kondisi Terkini 4 Desember
Gunung Api Ili Lewotolok mengeluarkan material vulkanik saat erupsi di Kabupaten Lembata, NTT, Minggu (29/11/2020). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status gunung api itu dari semula waspada menjadi siaga setelah melihat situasi gunung api yang terus melontarkan batu atau larva pijar. ANTARA FOTO/Aken Udjan/KH/aww.

tirto.id - Gunung Ile Ape atau Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata kembali meletus hari ini Jumat (4/12/2020).

Setidaknya hingga pukul 10.30 WIB atau 11.30 WITA sudah terjadi lima kali erupsi atau letusan di Gunung Ile Ape menurut pemantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) - Badan Geologi.

Aktivitas Gunung Ile Ape Terkiini

Berikut rangkuman erupsi/letusan Gunung Ile Ape atau Ili Lewotolok terkini.

1. Terjadi erupsi Gunung Ili Lewotolok pada hari Jumat, 04 Desember 2020, pukul 05:31 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 1000 meter di atas puncak (± 2423 meter di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 15 mm dan durasi 48 detik.

2. Pada pukul 06:21 WITA erupsi Gunung Ili Lewotolok terjadi dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 meter di atas puncak (± 2223 meter di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 7 mm dan durasi 25 detik.

3. Pukul 07:19 WITA kembali terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 meter di atas puncak (± 1923 meter di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 5 mm dan durasi 47 detik.

4. Terjadi erupsi Gunung Ili Lewotolok pada pukul 08:22 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 meter di atas puncak (± 1923 meter di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 10 mm dan durasi 29 detik.

5. Erupsi kembali terjadi erupsi Gunung Ili Lewotolok pada pukul 10:25 WITA. Visual letusan tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 55 detik.

Kepala Sub Divisi Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur ESDM Devy Kamil Syahbana mengatakan meletusnya Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata sejak 27 November hingga hari ini Jumat (4/12/2020) pagi tidak ada kaitannya dengan meletusnya gunung api lainnya di Indonesia.

"Erupsi gunung api Ili Lewotolok yang terjadi akhir-akhir ini di Lembata tak ada kaitannya dengan peningkatan merapi di beberapa gunung lainnya di Indonesia. Setiap gunung mempunyai dapur magma masing-masing," katanya seperti dilansir Antara.

Hal ini disampaikannya berkaitan dalam beberapa hari terakhir ini terjadi letusan gunung berapi di Indonesia, mulai dari Ili Lewotolok, Gunung Semeru hingga Sinabung.

Devy mengatakan bahwa pihaknya selama ini terus melakukan evaluasi. Sejak 27 November hingga 29 November itu sempat mengalami peningkatan aktivitas dan sampai saat ini juga aktivitas letusannya masih terus terjadi.

"Nah ini kami masih terus evaluasi, supaya kalau misalnya ada peningkatan lebih berbahaya kami akan tingkatkan statusnya. Untuk saat ini statusnya masih siaga," ujar dia.

Namun, kata dia, pihak PVBMG tidak bisa memastikan kapan akan terjadi letusan lebih besar lagi.

Sementara itu wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday ketika meninjau pos pengamatan Gunung Ili Lewotolok mengatakan bahwa PVBMG telah mengeluarkan sebaran kawasan rawan bencana (KRB) di Gunung Ili Lewotolok.

Sehingga masyarakat yang desanya masuk dalam kawasan KRB harus keluar dari desa tersebut karena berbahaya jika ada semburan lagi akan membahayakan nyawa.

"Sebaiknya situasi seperti saat ini, masyarakat mengungsi terlebih dahulu ke zona nyaman di Lewoleba, sambil menunggu informasi lebih lanjut dari teman-teman di pos jaga," ujar dia.

Orang nomor dua di Pemkab Lembata itu juga akan terus berkoordinasi dengan pihak pos jaga untuk memastikan bahwa kawasan zona merah itu sudah bisa dimasuki. Hal ini dilakukan, lanjut dia, untuk keamanan bersama.

Aktivitas Gunung Ile Ape Periode Pengamatan Jumat (4/12/2020) pukul 00:00-06:00 WITA

Pengamatan visual

Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I. Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-1000 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat.

Klimatologi

Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat. Suhu udara sekitar 26.2°C.

Kegempaan

6 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-15 mm, dan lama gempa 30-48 detik.

11 kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 2-3 mm, dan lama gempa 25-45 detik.

Rekomendasi PVMBG

Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian, dan tidak beraktivitas dalam zona perkiraan bahaya di dalam area kawah Gunung Ili Lewotolok dan di seluruh area dalam radius 4 km dari puncak/pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.

Baca juga artikel terkait GUNUNG ILE APE atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH