Menuju konten utama

Google Perketat Kebijakan Iklan Politik Jelang Pemilu Uni Eropa

Menjelang Pemilu Eropa, Google mengumkan jika mereka akan memperketat aplikasi pengajuan iklan politik.

Google Perketat Kebijakan Iklan Politik Jelang Pemilu Uni Eropa
Anak-anak bermain dengan logo Alphabet Inc's Google di depan kantor mereka di Beijing, China, Selasa (7/8). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer

tirto.id - Alphabet Inc selaku perusahan induk Google pada Kamis (22/11/2018) hari ini mengumumkan bakal memperketat kebijakan iklan bermuatan politik. Keputusan diambil demi menghindari misinformasi serta meningkatkan transparansi, jelang Pemilu Eropa.

"Sebagaimana perusahaan lain, kami bekerja keras terkait pemilihan dan bagaimana kami tetap mendukung proses demokrasi di seluruh dunia, termasuk menjadi lebih transparan dalam hal iklan politik daring," tulis Lie Junius, selaku Penanggung Jawab Google untuk Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan Uni Eropa.

Terkait penjelasan mengenai langkah ini, Google menyatakan akan semakin memperketat penyaringan mereka terhadap pemasangan iklan politik daring yang diajukan pihak manapun. Nantinya mereka mengharuskan setiap pemasang iklan politik untuk mengajukan aplikasi detail pembiayaan. Aplikasi-aplikasi pengajuan ini bakal berisi pula detail mengenai dari mana sumber biaya untuk pengiklanan didapatkan pihak pemasang.

Selain itu, Google juga bakal memperketat verifikasi identifikasi keaslian pengiklan. Harapannya, tak akan ada pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang memasang iklan politik sembarangan di Google.

"Kami tahu bahwa untuk menyelenggarakan pemilihan yang baik, orang memerlukan informasi berguna dan relevan guna membantu mereka menjalani tahapan pemberian suara," sambung Lei.

AP dalam pemberitaannya menyebut jika nanti Google akan mempublikasikan laporan mereka mengenai iklan politik di Uni Eropa. Laporan diwujudkan dalam bentuk pencarian di semacam perpustakaan iklan, agar publik dapat tahu siapa saja pihak yang memasang iklan politik tertentu, serta target yang disasar si pengiklan.

Disinyalir, perpustakaan ilkan politik Google nanti merupakan ekstensi dari sistem yang diperkenalkan perusahaan tersebut untuk iklan politik AS tahun ini. Google bukan yang pertama, karena Facebook sudah lebih awal memperkenalkan sistem serupa untuk pengguna di Amerika, Brasil, dan Inggris.

Google merupakan satu dari beberapa perusahan teknologi yang pada September lalu menandatangani kode etik untuk melawan disinformasi daring di Uni Eropa.

Baca juga artikel terkait GOOGLE atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Teknologi
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan