Menuju konten utama

Golkar Tak Akan Calonkan Kader sebagai Cagub Jawa Timur 2018

Wasekjen Partai Golkar Ace Hasan Syadzili menyatakan partainya tidak akan mencalonkan kader untuk maju sebagai calon gubernur di Jawa Timur 2018 nanti.

Golkar Tak Akan Calonkan Kader sebagai Cagub Jawa Timur 2018
Sejumlah kader menghadiri pembukaan Rapimnas II partai Golkar di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (22/5). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

tirto.id - Wasekjen Partai Golkar Ace Hasan Syadzili menyatakan partainya tidak akan mencalonkan kader untuk maju sebagai calon gubernur di Jawa Timur 2018 nanti.

"Mungkin kami akan realistis. Karena ada dua sosok kuat Syaifullah Yusuf dan Khofifah," kata Ace saat dihubungi Tirto (9/8/2017).

Ace pun menyatakan untuk di Pilgub Jawa Timur 2018 Golkar hanya akan mengajukan calon wakil gubernur kepada kandidat cagub yang akan mereka dukung nanti.

"Banyak lah itu untuk kader yang bisa jadi cawagub," kata Ace.

Senada dengan Ace, sebelumnya, Ketua Bapilu Wilayah Indonesia I Golkar Nusron Wahid juga menyatakan pilihan Golkar tidak akan jauh dari Khofifah atau Syaifullah Yusuf.

"Untuk wakil belum ada nama," kata Nusron kepada Tirto di DPP Golkar, (18/7/2017).

Meski begitu, Golkar sampai saat ini belum menentukan arah untuk mendukung salah satu di antara Syaifullah Yusuf dan Khofifah Indar Parawansa, melainkan akan mengumumkannya secara resmi pada pertengahan Agustus nanti.

"Keduanya sama-sama teman," kata Sekjen Golkar Idrus Marham di Komplek DPR Senayan, Rabu (9/8/2017).

Adapun Gus Ipul telah mengambil berkas formulir pendaftaran dari Golkar pada 7 Agustus lalu, Idrus pun menyatakan itu bukan jadi alasan bagi Golkar untuk memastikan dukungan kepadanya.

Baca juga: Golkar Belum Tentu Koalisi dengan PDIP di Pilkada Jatim

Idrus menjelaskan terdapat mekanisme di Golkar bahwa pendaftaran di tingkat bawah, kabupaten/kota akan diusulkan ke tingkat provinsi atau DPD I. Setelah itu, DPD I akan melihat nama-nama yang diusulkan untuk dipilih atau bisa juga mengusulkan nama lain.

"Begitu DPD I mengusulkan ke DPP, sedangkan DPP memandang ada calon lain yang memiliki peluang, memiliki potensi, dan diprediksikan bisa menang maka DPP Golkar juga akan berwenang untuk menambah (calon)," kata Idrus.

Bahkan, berbeda dengan Ketua Umum PKB yang menyatakan Khofifah tidak lagi kuat secara politik untuk mencalonkan diri sebagai gubernur Jawa Timur, Idrus menganggap Khofifah punya keseriusan dan kekuatan politik.

"Khofifah rajin turun ke Jatim. Ya tidak mungkin rajin turun kalau tidak ada maksud. Ini kaitannya dengan agenda politik pilkada berarti ada maksud untuk calon di sana," kata Idrus.

Tidak hanya itu, Idrus pun tidak yakin bila Presiden Jokowi melarang Khofifah untuk maju ke Pilgub Jawa Timur.

"Masa sih, presiden itu tidak memberi kebebasan, masak mau disampaikan presiden seperti itu, nggak lah presiden demokratis," kata Idrus.

Baca juga artikel terkait PILGUB JATIM 2018 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Maya Saputri