Menuju konten utama

Golkar Pilih Paket A RUU Pemilu Bila Voting di Paripurna

Fraksi Golkar telah memantapkan untuk memilih Opsi A dalam paket RUU Pemilihan Umum bila terjadi voting di rapat paripurna yang berlangsung hari ini.

Golkar Pilih Paket A RUU Pemilu Bila Voting di Paripurna
Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto bersama Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid bersiap memimpin rapat pleno DPP Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (18/7). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar.

tirto.id -

Fraksi Golkar telah memantapkan untuk memilih Opsi A dalam paket RUU Pemilihan Umum bila terjadi voting di rapat paripurna yang berlangsung hari ini.

"Kami sudah pasti pilih Opsi A", kata Robert J Kardinal kepada Tirto di Gedung DPR Senayan usai rapat pleno tertutup Golkar (20/7/2017).

Keputusan tersebut, menurut Robert merupakan hasil dari rapat pleno yang dilakukan partainya sebelum rapat paripurna dimulai. "Iya itu hasil rapat tadi. Semua sudah sepakat," katanya.

Kesepakatan tersebut, menurut Robert, tak lain adalah sebagaimana mandat dari hasil rapat pleno Golkar di DPP Golkar 18 Juli lalu untuk menegaskan posisi Golkar.

"Di rapat pleno DPP kemarin kan sudah jelas untuk menegaskan sikap," katanya.

Robert pun menganggap opsi tersebut merupakan opsi yang paling logis untuk dipilih oleh partainya. Karena, menurutnya, dengan begitu calon presiden di 2019 akan muncul sosok yang berkualitas.

"Kalau gak gitu kan semua bisa nyalon presiden. Orang mau nyalon bupati aja harus 20 persen kok, masak presiden enggak," katanya.

Terkait pilihan presiden untuk 2019, Robert pun menyatakan Golkar tetap mendukung Joko Widodo sebagai capres seperti halnya amanat hasil Rapimnas Golkar 2016.

"Rapimnas tidak mungkin diganti, kecuali ada munas. Ini kan belum ada munas, jadi masih pakai Rapimnas," katanya.

Sama halnya dengan Golkar, PDIP sebagai partai pemerintah menyatakan sudah sangat pasti untuk memilih Opsi A.

"Kami ke sini hanya untuk voting. Tidak ada yang lain," kata Anggota DPR RI PDIP Aria Bima kepada Tirto di Komplek DPR Senayan, Kamis (20/7/2017).

Politisi PDIP itu sendiri pun menyebut partainya telah mendapat dukungan dari sejumlah partai, seperti Partai Golkar, PKB, Nasdem, Hanura. "PAN mungkin ya," kata Aria.

Perlu diketahui, Opsi A adalah memilih ambang batas presidential treshold 20-25 persen, Parliamentary Treshold 4 persen, sistem pemilu terbuka, alokasi kursi 3-10 kursi, metode konversi suara sainte lague murni.

Baca juga artikel terkait PANSUS RUU PEMILU atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Maya Saputri