Menuju konten utama

Golkar Pertimbangkan Emil Dardak Jadi Wakil Khofifah

Namun, Yahya menyatakan bahwa Golkar masih ingin mengajukan kadernya sendiri dalam Pilgub Jatim, sementara Emil bukan kader Golkar.

Golkar Pertimbangkan Emil Dardak Jadi Wakil Khofifah
Khofifah Indar Parawansa. tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Partai Golkar mempertimbangkan nama Bupati Trenggalek, Jawa Timur, Emil Dardak untuk diusung sebagai pendamping Khofifah Indar Parawansa dalam Pilgub Jatim 2018.

Ketua Umum Golkar Setya Novanto menyatakan nama Emil masuk dalam bursa internal Golkar sebagai pendamping Khofifah.

"Ya, Emil Dardak juga memiliki kredibilitas yang baik. Sangat baik tentu masuk pertimbangan," kata Novanto di Hotel Kartika Chandra, Kamis (18/10).

Pada Pilkada Trenggalek 2015 lalu, Emil Dardak memang diusung oleh Golkar dan PDIP.

Nama Emil pun sempat masuk dalam bursa PDIP sebagai cawagub Jatim. Ia menjadi salah satu tokoh yang dipanggil Ketua Umum PDIP Megawati ke rumahnya pada 14 Oktober lalu.

Namun rencana itu gagal karena PDIP memutuskan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sebagai cawagub mendampingi Syaifullah Yusuf sebagai cagub Jatim 2018.

Ketua DPP Golkar Yahya Zaini menyatakan Emil adalah satu dari sekian nama yang ramai dibicarakan di internal Golkar sebagai bakal cawagub Jatim 2018.

"Tentunya Emil dipertimbangkan. Banyak yang mau dia," kata Yahya di DPP Golkar, Jumat (18/10).

Meski begitu, Yahya menyatakan bahwa Golkar masih ingin mengajukan kadernya sendiri dalam Pilgub Jatim. Mengingat Emil bukanlah kader Golkar. "Ada Bupati Gresik [Sambari Halim Radianto]. Tapi secara politik Jawa Timur itu kurang ideal," kata Yahya.

Selanjutnya, Yahya menyatakan Golkar telah berkomunikasi dengan Khofifah. Dan Menteri Sosial itu menginginkan wakilnya berasal dari basis merah di wilayah Mataraman untuk mengimbangi PDIP.

"Dari timnya Bu Khofifah ada simulasi agar supaya calonnya berasal dari daerah yang saya sebut kawasan Mataraman, yaitu bupati atau tokoh yang berasal di sana," kata Yahya.

Sementara Khofifah menyatakan telah mendapat saran dari Tim 9 yang berisi 18 kiai sepuh di Jawa Timur. Para kiai itu memintanya untuk mencari wakil berlatar belakang santri-nasionalis.

"Intinya adalah kalau nanti akan mencari calon wakil diminta oleh para kiai dari aliansi santri-nasionalis, gitu," kata Khofifah di Gedung DPR, Selasa (17/10).

Namun, Khofifah enggan merinci maksud dari aliansi santri-nasionalis itu. Selain itu, dirinya juga enggan mengonfirmasi nama mantan Bupati Probolinggo Hasan Aminudin yang disebut akan menjadi pendampingnya di Pilgub Jatim.

"Nantilah. Teman-teman saya ini kan masih berproses dengan partai-partai juga. Sedang berproses. Kemarin juga baru ada teman yang mengambil formulir ke PPP. Biar ini selesai dulu," kata Khofifah.

Baca juga artikel terkait PILGUB JATIM 2018 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto