tirto.id - Partai Golkar melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam penyelenggaraan Musyawaran Nasional Luar Biasa (Munaslub) pada 23-26 Mei 2016 di Bali.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Komite Etik Munaslub Partai Golkar Fadel Muhammad, di sela rapat pleno Golkar, di Jakarta, Kamis (28/4/2016). “Agar maksimal kami akan menggunakan aparat negara, karena Golkar kan bagian dari pemerintahan. Kami ingin agar ada citra baru di Partai Golkar, kami libatkan KPK, BIN dan polisi,” ujarnya.
Fadel mengaku sudah berbicara dengan Kepala BIN Sutiyoso atas wacana pelibatan BIN dalam Munaslub. “Saya sudah bicara dengan pak Sutiyoso. Beliau bilang setuju untuk mendukung," kata Fadel.
Menurut Fadel, keterlibatan BIN akan sangat aktif dalam Munaslub. Pasalnya, mereka akan membaur bersama anggota komite etik dan polisi untuk memastikan penyelenggaraan Munaslub berjalan baik.
Sedangkan atas pelibatan KPK, Fadel mengaku sudah berkomunikasi dengan KPK, meskipun sebelumnya KPK menolak terlibat dalam Munaslub Golkar karena tidak ada kerugian negara di dalamnya.
“Mereka tidak mau karena ini tidak ada kerugian negara. Saya bilang, Golkar hanya butuh mereka punya aparat dan metodeloginya,” kata Fadel.
Untuk diketahui, Munaslub Partai Golkar akan digelar pada 23-26 Mei 2016 di Bali dengan agenda utama pemilihan ketua umum. Sejumlah tokoh sudah menyatakan siap maju dalam Munaslub tersebut, antara lain: Ade Komaruddin, Airlangga Hartarto, Aziz Syamsuddin, Idrus Marham, Indra Bambang Utoyo, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, Setya Novanto, Syahrul Yasin Limpo, dan Zaki Iskandar.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Abdul Aziz