Menuju konten utama

Garuda Keluarkan Imbauan, Mimpi Buruk Samsung Berlanjut

Garuda Indonesia mengimbau para penumpangnya untuk tidak menggunakan smartphone Samsung Galaxy Note 7 menyusul rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh Federal Aviation Administration (FAA).

Garuda Keluarkan Imbauan, Mimpi Buruk Samsung Berlanjut
Sebuah pengumuman pelarangan penggunaan ponsel Samsung Galaxy Note 7 terpasang di konter maskapai Garuda Indonesia di Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Lucky R.

tirto.id - Mimpi buruk Samsung tak kunjung usai seiring dengan imbauan serta larangan yang diturunkan oleh berbagai maskapai penerbangan terkait produk smartphone unggulannya, Galaxy Note 7, yang mengalami permasalahan pada baterei. Terakhir, maskapai penerbangan Tanah Air Garuda Indonesia secara resmi juga mengeluarkan beberapa himbauan terkait penggunaan smartphone tersebut dalam penerbangan.

Garuda Indonesia dalam keterangan resminya meminta para penumpang maskapai tersebut untuk, "dapat me-nonaktifkan perangkat tersebut setiap saat selama penerbangan, dan penumpang dilarang untuk mengisi ulang baterai perangkat tersebut selama dalam pesawat."

Lebih lanjut, maskapai tersebut juga menegaskan kepada para penumpangnya bahwa "Perangkat tersebut juga tidak diperkenankan untuk diletakkan di bagasi tercatat miliki Anda."

Pernyataan tersebut dikeluarkan Garuda Indonesia sehubungan dengan telah dikeluarkannya pengumuman oleh Federal Aviation Administration (FAA) perihal adanya bahaya dari perangkat Samsung Galaxy Note 7 pada Jumat lalu. Saran itu sesungguhnya diajukan sendiri oleh Samsung, menyusul terjadinya insiden baterai Galaxy Note 7 yang terbakar baru-baru ini.

Terkait rekomendasi Samsung itu, sejumlah maskapai penerbangan AS pun akan meninjau dan menindaklanjutinya.

Dengan ini berarti Garuda Indonesia menyusul sejumlah maskapai penerbangan lainnya di berbagai belahan dunia yang telah melakukan hal yang serupa seperti Qantas, Jetstar, Etihad, Malaysian Airlines.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, setelah meluncurkan versi terbaru dari seri Note pada bulan Agustus lalu, Samsung memerintahkan penarikan perangkat tersebut secara global pada pekan lalu menyusul laporan terjadinya ledakan pada perangkat itu akibat baterai yang rusak.

Atas insiden ledakan bateri itu, Samsung telah menghentikan penjualan smartphone Galaxy Note 7 guna memprioritaskan keselamatan pelanggan dan menawarkan perangkat pengganti untuk siapa saja yang telah membelinya.

"Telah dikonfirmasi bahwa sel baterai bermasalah. Ada masalah kecil dalam proses manufaktur sehingga sangat sulit untuk dicari tahu," jelas Koh Dong-jin, Presiden Bisnis Mobile Samsung.

Seorang juru bicara Samsung mengatakan hingga hari Jumat lalu, sudah ada 35 kasus yang telah dilaporkan secara global. Pihaknya sedang melakukan pemeriksaan menyeluruh dengan pemasok untuk mengidentifikasi kemungkinan baterai yang terpengaruh di pasar.

Baca juga artikel terkait TEKNOLOGI atau tulisan lainnya dari Ign. L. Adhi Bhaskara

tirto.id - Teknologi
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara