tirto.id - Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dan Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi yang menembus final Indonesia Open 2019 nomor ganda putri, tidak hanya membahas keberhasilan Jepang meletakkan dua pasangan di partai puncak turnamen tersebut. Kedua pasangan juga bicara soal Olimpiade 2020, yang akan digelar di negara mereka sendiri.
Dalam laga final, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota mengalahkan Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi dua set langsung 21-16 dan 21-18.
Takahashi yang akhirnya kalah dalam final melawan juniornya, Fukushima/Hirota, mengakui segalanya masih berlanjut. Bagi dia persaingan untuk mewakili Jepang di Olimpiade 2020 belum usai.
“Persaingan di negara kami memang cukup ketat di ganda putri. Tapi kami merasa punya kesempatan untuk jadi yang terbaik. Setelah ini kami akan mengikuti Japan Open. Target kami menang, karena kami ingin mengumpulkan poin buat Olimpiade,” tuturnya kepada reporter Tirto.
Pasangan Matsumoto/Takahashi sebenarnya sudah pernah mencicipi Olimpiade di Rio De Janeiro 2016 lalu. Namun menurut mereka, olimpiade tahun depan lebih spesial karena negaranya bakal menjadi tuan rumah.
“Pada Olimpiade 2016 lalu saya mendapat lebih banyak tekanan, jadi saya dan pelatih punya target spesifik: medali emas. Tapi kalau sekarang, karena banyak pemain Jepang lain yang peringkatnya tinggi, tekanannya berkurang. Mungkin perbedaannya, dari segi latihan tidak seketat dulu,” sambungnya.
Sementara pasangan lain, Fukushima/Hirota rupanya tidak kalah antusias. Jika lolos, olimpiade tahun depan bukan hanya spesial karena Jepang akan jadi tuan rumah. Terkhusus bagi Fukushima/Hirota, Olimpiade 2020 bisa lebih spesial karena mereka berkesempatan mencicipi debut di ajang olahraga paling prestisius di dunia tersebut.
“Kalau untuk persaingan di Jepang sendiri memang sangat ketat. Sekarang sendiri khususnya ganda putri peringkatnya sedang bagus. Jadi sebisa mungkin kami menang. Senior kami [Matsumoto/Takahashi] mungkin pernah merasakan olimpiade, tapi kami belum, sehingga kami berusaha keras untuk merasakan Olimpiade pertama kami,” tutur Sayaka Hirota.
Bersama Yuki Fukushima, Sayaka Hirota sukses merengkuh gelar juara Indonesia Open dua tahun beruntun. Pada edisi kali ini sendiri, di final mereka membekuk Matsumoto/Takahashi dua gim langsung, 21-16 dan 21-18.
Tekanan di pundak pasangan urutan dua dunia ini bisa dibilang paling berat. Sebab mereka merupakan harapan utama Negeri Sakura, mengingat peringkat yang juga lebih baik dibanding Matsumoto/Takahashi.
Hirota pun mengakui perkara tekanan itu. Namun, kepada Tirto dia menegaskan tidak ingin menjadikan tekanan tersebut sebagai beban.
“Untuk olimpiade menurut kami tekanan pasti ada. Tapi kami tidak akan menjadikan tekanan itu sebagai beban. Justru kami yang sangat menanti kesempatam tampil di olimpiade, sehingga di setiap pertandingan kami ingin menang,” kata dia,
Tak mau kalah antusias, Yuki Fukushima menimpali semangat rekannya itu dengan tekad tidak kalah bulat.
“Sebagai orang Jepang, menang memang penting. Tapi yang paling penting berusaha keras dan tidak menyia-nyiakan setiap pertandingan yang ada,” tandasnya.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Fitra Firdaus