tirto.id - Pasangan ganda campuran tenis Indonesia sukses mendulang medali emas di Asian Games 2018. Siapa sangka latihan mereka cuma dua minggu.
Pengakuan ini disampaikan oleh Christopher Rungkat setelah menjalani pertandingan. Chris mengatakan, waktu latihan tidak banyak. Meski demikian, ia merasa yakin karena gaya permainan Aldila Sutjiadi dirasa cocok dengannya.
“Hanya dua minggu,” katanya hari Sabtu (25/8/2018) di Jakabaring Sport City, Palembang. “Tapi memang aku dan Aldila cocok. Bisa sampai babak final ini memang ga nyangka banget.”
Pembagian strategi antara Chris dan Aldila sebenarnya cukup ringkas. Aldila diproyeksikan berada di baseline sedangkan Chris di depan. Namun strategi ini pada awalnya tidak begitu terlihat. Seringkali Ardila yang bertahan dekat dengan jaring. Ketika Indonesia mulai terkejar, barulah nampak posisi mereka seperti yang seharusnya diproyeksikan.
Hal yang sama juga disampaikan oleh pelatih tenis Indonesia untuk Asian Games, Febi Widhiyanto. Menurutnya, target yang ingin diraih oleh ganda campuran hanyalah medali perunggu. Kemenpora bahkan hanya menargetkan kenaikan ranking dari cabang tenis. Meskkki baru dua minggu latihan, tapi keduanya sudah ditaksir sejak lama.
“Kalau pasangan Aldila dan Christo sudah lama kita persiapin. Kalau persiapan mulai latihan memang dua minggu, tapi kalau dipersiapkan sudah dari awal kita masukan nama ke Menpora,” katanya pada tirto.
Memang karena kesibukan masing-masing keduanya baru bisa bergabung latihan dua minggu di Palembang. Semuanya, menurut Febi, memang sibuk dengan tanding masing-masing.
Namun kemenangan pasangan Indonesia ini dikatakan tidak lepas dari peran Frank Van Fraayenhoven yang didatangkan dari Belanda. Menurut Febi kepelatihan Frank sangat bagus. Memang Frank yang bergabung sekitar Februari lalu ditargetkan untuk menaikan kualitas kemampuan atlet jelang Asian Games 2018.
“Frank memang sengaja dipanggil untuk membantu memajukan tenis Indonesia,” ucapnya lagi.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Agung DH