tirto.id - Format debat Debat Capres 2019 pada tahap pertama dan kedua akan berbeda, terutama pada segmen 4.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menjelaskan pada debat kedua Pipres 2019 pada 17 Februari nanti, para calon presiden akan melihat tayangan video film pendek yang akan menjadi bahan pertanyaan pada segmen ke-4.
Menurut Arief segmen ke-4 ini merupakan segmen khusus yakni dua calon presiden akan melakukan debat bebas dengan waktu yang sangat panjang.
"Nanti kita akan putar film tema yang sedang terjadi. Jadi nanti ada infrastruktur, energi, pangan, SDA, lingkungan, kita ambil satu film acak. Masing-masing pihak (capres) dikasih waktu untuk menanggapi, kemudian saling menanggapi respons yang sudah diberikan," ujar Arief di Kantor KPU di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/2/2019).
KPU telah menyiapkan 4 video film pendek, namun hanya satu yang harus dipilih kedua paslon untuk diperdebatkan. Video film pendek itu kata Arief berdurasi sekitar 30 detik sampai satu menit.
"Nanti silakan 01 dan 02 menanggapi (film) itu, lalu mereka berdebat," tutur Arief.
Arief mengatakan total durasi pada segmen ke-4 ini debat adalah 16 menit. Tak ada pembatasan waktu sepanjang segmen ini berlangsung. Menurut Arief diperlukan kecermatan dan kelihaian moderator dalam melakukan manajemen waktu. Hal ini penting agar kedua capres bisa menyampaikan jawaban-jawabannya dengan adil sesuai waktu yang telah ditentukan.
"Karena segmen empat ini yang pegang kendali moderator," ujar Arief.
Debat kedua pilpres dijadwalkan digelar di Hotel Sultan, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada Minggu, 17 Februari 2019 mendatang. Debat kedua nanti merupakan debat antarcapres, yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.
Dua moderator, yakni Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki akan memandu jalannya debat tersebut. KPU pun telah menetapkan delapan nama yang menjadi panelis dalam debat kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Delapan nama itu akan menyusun pertanyaan-pertanyaan seputar tema dalam debat kedua yakni, energi dan pangan, SDA dan lingkungan hidup serta infrastruktur.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Agung DH