tirto.id - Lembaga Pemeringkat Fitch Ratings mempertahankan peringkat utang Pertamina di level BBB stabil alias investment grade. Dalam hal ini peringkat utang berdaulat (sovereign credit rating) yang menjadi tolak ukur prospek utang yang berlaku bagi suatu perusahaan dan negara.
"Penilaian Fitch Rating dengan tingkat Investment Grade juga menunjukkan bahwa pengelolaan keuangan Pertamina dalam kategori wajar,” ucap Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman dalam keterangan tertulis, Senin (5/10/2020).
Fajriyah mengatakan bertahannya peringkat Pertamina ini sejalan dengan peringkat utang pemerintah yang tetap di level BBB Stabil. Sebab Pertamina memiliki hubungan yang erat dengan pemerintah selaku pemilik 100 persen.
Ia bilang bertahannya peringkat ini merupakan suatu keberuntungan. Pasalnya Fitch Ratings telah menurunkan peringkat sovereign credit rating terhadap 33 entitas termasuk negara di sepanjang semester I-2020. Sekitar 40 negara mengalami penurunan prospek kredit ke posisi negatif.
“Peringkat dengan prospek yang stabil ini menunjukkan kepercayaan investor masih cukup kuat,” imbuh Fajriyah.
Meski demikian, lembaga pemeringkat lain seperti S&P Global sudah memangkas prospek utang Pertamina dari BBB stabil menjadi negatif pada April 2020. Hal ini mengikuti peringkat utang pemerintah yang dipangkas prospek utangnya dari BBB stabil menjadi negatif.
Adapun pada Senin (14/9/2020) Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (BTP atau Ahok) sempat mengkritik bobroknya tata kelola perusahaan migas plat merah. Terutama pada sikap direksi yang gemar menambah utang.
Dalam akun Youtube POIN, Ahok mengaku kesal lantaran Pertamina kerap menambah utang bahkan salah satunya bernilai 16 miliar dolar AS.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz