Menuju konten utama

Film "#66" Wakili Indonesia di Beijing International Film Fe

Indonesia mengirimkan satu wakilnya untuk mengikuti Beijing International Film Festival ke-6 melalui film berjudul “#66”. Film yang disutradarai oleh Asun Mawardi dan dibintangi oleh Donita tersebut akan berkompetisi dengan ribuan film lainnya dalam kompetisi yang berlangsung dari 16 hingga 23 April mendatang.

Film
Pemenang sutradara terpuji kategori film untuk film Toba Dreams, Benni Setiawan, menujukkan piala saat sesi foto pada acara Malam Puncak 28 Tahun Festival Film Bandung 2015 di Monumen Perjuangan, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (12/9) malam. ANTARA FOTO/Novrian Arbi

tirto.id - Indonesia mengirimkan satu wakilnya untuk mengikuti Beijing International Film Festival (BIFF) ke-6 melalui film berjudul “#66”. Film yang disutradarai oleh Asun Mawardi dan dibintangi oleh Donita tersebut akan berkompetisi dengan ribuan film lainnya dalam kompetisi yang berlangsung dari 16 hingga 23 April mendatang.

Kepala Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Beijing Santo Darmosusanto di Beijing, Rabu, (30/3/2016), mengatakan keikutsertaaan film Indonesia pada BJIFF merupakan hal positif untuk lebih memperkenalkan Indonesia, khususnya film Indonesia.

"Setidaknya keikutsertaan tersebut dapat memberikan nilai tambah mengenai Indonesia di masyarakat Tiongkok, khususnya Beijing, tentang Indonesia dan sinema Indonesia," ujarnya.

Panitia BJIFF dalam keterangan tertulisnya yang dilansir kantor berita Antara menyebutkan bahwa ajang ini akan diikuti oleh sekitar 2.329 judul film dari 105 negara, yang terdiri atas 1.964 film asing dan 365 film produksi lokal.

Panitia selanjutnya akan menyeleksi 500 film dan akan diputar di 25 bioskop dan lima universitas. Film #66 sendiri akan mendapatkan jatah pemutaran sebanyak tiga kali.

Film-film yang telah diseleksi oleh panitian selanjutnya akan memperebutkan penghargaan tertinggi “Tiantan”. Penghargaan ini dianggap setara dengan Piala Oscar di Amerika Serikat. Para juri akan menetapkan film terbaik berdasar beberapa kategori dan standar yang telah ditetapkan bersama.

Industri film Cina dikenal sebagai salah satu raksasa sinema dunia dan kini menempati urutan pertama terbesar di Asia dan ketiga terbesar di dunia. Pada penyelenggaraan BJIFF 2015, lebih dari 300 film ditayangkan dengan nilai kontrak kerja sama mencapai 2,2 miliar dolar AS.

Indonesia sendiri tercatat pernah menyertakan film bertajuk "The Mirror Never Lies" besutan sutradara Kamila Andini pada BJIFF tahun 2013 lalu. (ANT)

Baca juga artikel terkait CINA atau tulisan lainnya

Reporter: Putu Agung Nara Indra