Menuju konten utama

Fasilitas Karantina di Surabaya Sudah Siap, Ada 1.900 Tempat Tidur

Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan fasilitas karantina bagi pelaku perjalanan dari luar negeri yang masuk via Surabaya sudah siap digunakan.

Fasilitas Karantina di Surabaya Sudah Siap, Ada 1.900 Tempat Tidur
Tangkapan Layar - Mayjen TNI Suharyanto saat memberikan keterangan resmi usai dilantik menjadi Kepala BNPB di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/11/2021). (Youtube/Sekretariat Presiden)

tirto.id - Pemerintah hari ini memastikan kesiapan fasilitas karantina bagi pelaku perjalanan dari luar negeri yang masuk ke Indonesia melalui Bandara Internasional Juanda, Surabaya.

Pada tahap awal, sebanyak 1.900 tempat tidur telah tersedia di 3 tempat karantina terpusat untuk pekerja migran Indonesia (PMI), pelajar, dan aparat sipil negara, serta sejumlah hotel yang akan ditempati para pelaku perjalanan umum.

"Persiapan sudah hampir final. [Terdapat] 1.900 tempat tidur bisa digunakan, dan secara bertahap bisa ditambah bila diperlukan," kata Kasatgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto pada Jumat (31/12/2021), dikutip dari siaran pers Satgas Covid-19.

Suharyanto menyatakan hal itu pada saat meninjau kesiapan fasilitas karantina bagi para pelaku perjalanan dari luar negeri di Surabaya, bersama Menhub Budi Karya Sumadi dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawangsa.

Menurut Suharyanto, tiga tempat karantina terpusat di Surabaya menempati gedung Asrama Haji Sukolilo, Balai Diklat Kementerian Agama, dan Lembaga Penguji Mutu Pendidikan.

Sementara itu, karantina bagi pelaku perjalanan umum berada di sejumlah hotel bintang 3 hingga bintang 5 yang telah diverifikasi oleh Kementerian Kesehatan.

Adapun kegiatan pengamanan lokasi karantina, masih menurut Suharyanto, akan dikoordinir oleh personel Kodam V Brawijaya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan proses keimigrasian dan protokol kesehatan di bandara juga sudah siap dengan standar operasional prosedur.

"Pemerintah belajar dari proses karantina di Jakarta sehingga mengetahui apa yang harus diperbaiki. Kepastian operasional akan diambil hari ini dalam rakor dengan Menko Marves [Luhut Binsar Pandjaitan]," tutur Budi.

Budi menambahkan, pada tahap awal, Kemenhub membuka maksimal 3 penerbangan per minggu. Evaluasi bakal dilakukan untuk melihat perlu ada tidaknya penambahan jumlah penerbangan.

Pembukaan pintu masuk kedatangan pelaku perjalanan internasional di Bandara Juanda Surabaya dimaksudkan guna mengurangi kepadatan Bandara Soekarno Hatta, Jakarta yang telah mencapai 3.500-4.000 penumpang per hari. Langkah tersebut dibarengi dengan penyediaan fasilitas karantina di Surabaya.

Untuk mencegah transmisi impor kasus Covid-19 (imported case), pemerintah RI memberlakukan peraturan yang mewajibkan Warga Negara Asing (WNA) maupun WNI dari luar negeri yang bakal masuk ke Indonesia, menjalani karantina selama 10-14 hari (tergantung histori perjalanan) dan 2 kali tes PCR dengan hasil negatif.

Peraturan tersebut diberlakukan sebagai bentuk kewaspadaan terhadap masuknya virus varian Omicron yang lebih cepat menyebar.

Dengan dibukanya Bandara Juanda Surabaya, hingga kini ada 4 pintu kedatangan internasional di Indonesia. Tiga pintu kedatangan lainnya adalah Soekarno Hatta-Jakarta, Ngurah RaiBali dan Sam Ratulangi - Manado.

Baca juga artikel terkait KARANTINA atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Iswara N Raditya