Menuju konten utama

Fakta-Fakta Pemilik Kos di Semarang Makan Daging Kucing

Daftar fakta-fakta pemilik kos di Semarang yang dilaporkan makan daging kucing. Ia sudah menghabiskan lebih dari 10 ekor kucing. Simak penjelasannya.

Fakta-Fakta Pemilik Kos di Semarang Makan Daging Kucing
Ilustrasi Kucing. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Pemilik kos di Gunungpati, Kota Semarang, dilaporkan makan daging kucing. Berita ini menjadi viral di media sosial. Katanya daging kucing digunakan untuk mengobati diabetes.

Video di platform media sosial TikTok menjadi viral setelah mengabarkan pemilik kos yang sedang makan daging kucing.

Hal ini disampaikan akun @three.in.onee. Ia menyertakan sebuah narasi berupa "Sakit sumpah liatnyaaa 😭 mana terang2an makannya udah ga sembunyi lagii #fyp #kucing,".

Melalui video yang diunggah pada Rabu, 7 Agustus 2024, ia awalnya mendatangi pemilik kos yang sedang berada di belakang. Kemudian menemukan pemilik kos tersebut lagi makan daging kucing di ruangan yang cukup gelap.

"Ini pak kucing saya pak. Emang enak apa makan kucing pak," tuturnya.

Pemilik kos lantas mengatakan daging yang berada di atas meja itu memang kucing. Bahkan, ia mengaku sudah lebih dari 10 kali makan kucing.

"Iyalah. Sekarang mau enak apa nggak orang tua itu garam sudah nggak boleh. Ia nasi tapi sedikit sekali, nggak boleh banyak-banyak," tutur bapak kos tersebut.

Fakta-Fakta Orang di Semarang Makan Daging Kucing

Berikut adalah fakta-fakta orang di Semarang yang makan daging kucing:

Dalih untuk Obat Diabetes

Pria berinisial NY (63 tahun) asal Semarang mengaku makan daging kucing dengan dalih untuk digunakan sebagai obat diabetes.

Oleh sebab itu, ia meyakini daging kucing mampu menurunkan kadar gula lantaran dirinya memiliki riwayat diabetes.

Diduga Sudah Dilakukan Sejak Lama

Sang pemilik kos yang berada di belakang sebuah kampus negeri Semarang itu diduga sudah lama memakan daging kucing.

Sebagaimana penuturannya melalui video yang beredar luas, NY menyatakan dirinya makan kucing setahun terakhir dan sudah melakukannya sebanyak 10 kali.

"Ya paling 10 kali, ya mungkin lebih tapi sekitar 10 kali," tutur pelaku.

Pelaku Ada Gangguan Kejiwaan?

Kasus ini turut melibatkan aparat keamanan. Tim Inafis Polrestabes Semarang juga turun tangan menangani kejadian tersebut.

Polisi bersama tenaga medis ikut memeriksa pelaku. Hasilnya adalah gula darah NY katanya di atas angka normal (185 mg/dL).

Belum ada keterangan resmi apakah pelaku sebenarnya mengalami gangguan kejiwaan hingga makan daging kucing. NY membunuh kucing dengan cara dipukul. Dagingnya di rebus.

Ada juga yang mengatakan NY makan daging kucing dengan cara dibakar terlebih dahulu. Aparat mengamankan sejumlah alat bukti. Di antaranya pisau, magic com, tulang, serta palu.

Kucing Bukan Daging Konsumsi

Kucing ternyata bukan termasuk hewan ternak konsumsi. Alhasil, makan daging kucing bisa tergolong tindakan yang buruk karena hewan tersebut biasa dipelihara manusia.

Berdasarkan Undang-Undang (UU) No 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang diubah dengan UU 41 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009, kucing bukan termasuk hewan yang dikonsumsi manusia.

"Dari UU itu, daging kucing bukan produk hewan yang masuk kriteria dikonsumsi manusia. Jadi ini merupakan tindakan penyalahgunaan. Apapun alasan (konsumsi, red) hanyalah dalih untuk menghalalkan dan membenarkan pendapat pengkonsumsi tersebut," tutur Prima Ayu Wibawati, Dosen Kesehatan Masyarakat Veteriner SIKIA.

Seperti mengutip laman Universitas Airlangga, kucing tidak memiliki standarisasi pemotongan dan pemakaian. Akibatnya adalah tidak ada jaminan keamanan ketika dikonsumsi manusia.

Tak hanya itu, konsumsi daging kucing bisa terinfeksi berbagai penyakit yang tergolong meat borne disease. Di antaranya adalah Tuberculosis, Brucellosis, Salmonellosis, Botulism, Staphylococcal Meat Intoxication, Taeniasis, Trichinosis, dan Clostridiosis.

Dari tinjauan sisi agama, terdapat anjuran untuk memuliakan kucing. Bahkan, kucing dianggap sebagai hewan yang tidak najis ketika menyentuh apapun.

"Kucing itu tidak hewan najis. Dia sebagai hewan yang sering berputar-putar pada kalian," (HR. At-Tirmidzi).

Baca juga artikel terkait VIRAL atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Beni Jo
Editor: Iswara N Raditya