tirto.id - Seruan solidaritas disampaikan Fabio Cannavaro menyikapi pandemi global virus Corona. Mantan kapten Timnas Italia ini menyerukan persatuan untuk melawan COVID-19. Terlebih, Italia masih menjadi negara yang paling parah terdampak Corona.
"Kita bukan Superman. Namun, saat bangkit bersama, kita bisa meraih segalanya," tandas Cannavaro dalam surat untuk Italia yang dimuat dalam situs The Players Tribune yang dikutip Antara, Kamis (2/4/2020).
"Sekarang kita berada di tengah-tengah pertempuran ini, kita harus bertarung bersama. Itu berarti menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri," imbuh mantan bek Parma, Juventus, dan Inter Milan ini.
"Sepak bola lebih dari sekedar olahraga di Italia. Ketika tim nasional bermain, semua orang merasakan bagian darinya. Semua orang bersatu, dan ketika orang Italia bersatu, kita akan melakukannya dengan baik,” lanjutnya.
Fabio Cannavaro memimpin Timnas Italia ke Piala Dunia 2006 di Jerman dan berhasil menjadi juara. Padahal, saat itu Liga Italia sedang diguncang skandal Calciopoli yang berdampak amat merugikan.
"Setibanya di Jerman, kita melupakan skandal itu dan tidak sabar untuk bermain. Kita menang bukan karena beruntung. Kita memenangkannya karena kita memiliki tim terbaik dan kita percaya bisa memenangkannya,” kenang Cannavaro.
"Di saat kritis seperti itu, kita tidak hanya menjaga diri sendiri. Kita peduli satu sama lain,” tambah mantan pesepakbola yang juga pernah memperkuat klub raksasa La Liga Spanyol, Real Madrid, ini.
Maka, di tengah pandemi COVID-19 saat ini, persatuan bagi Cannavaro merupakan hal yang sangat penting.
"Saat ini kita membutuhkan semangat persatuan yang tak terpatahkan sebagai sebuah negara. Kita telah melihat beberapa contoh solidaritas yang luar biasa,” sebutnya.
"Frasa andrà tutto bene (semuanya akan baik-baik saja) adalah pesan dukungan bagi mereka yang terjebak di rumah, bagi mereka yang takut, kesepian atau tertekan," sambung Cannavaro.
"Orang telah melangkah keluar ke balkon untuk memberi tepuk tangan kepada para pekerja medis kita. Tetangga menyanyikan lagu bersama. Inilah jenis persatuan yang kita butuhkan," tutup pria yang kini melakoni peran baru sebagai pelatih ini.
Hingga Kamis (2/4/2020) pukul 15.00 WIB, di Italia tercatat 110.574 kasus positif COVID-19 dengan angka kematian mencapai 13.155 orang atau yang terbesar di dunia, dan 16.847 orang dinyatakan sembuh.
Editor: Fitra Firdaus