Menuju konten utama

Epidemiolog Wanti-Wanti Flu Burung Berpotensi Jadi Wabah

Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman mewanti-wanti virus flu burung berpotensi menjadi wabah bahkan pandemi.

Epidemiolog Wanti-Wanti Flu Burung Berpotensi Jadi Wabah
petugas laboratorium memeriksa sampel darah ayam untuk penelitian penyebaran virus flu burung (h1ni) di laboratorium balai besar karantina pertanian surabaya di juanda, sidoarjo, jawa timur, rabu (6/4). laboratorium penelitian tersebut untuk menganalisis ada tidaknya flu burung pada ayam dan burung serta strain virus apa yang terlibat sebelum dikirim melalui kargo terminal (t1) bandara juanda. antara foto/umarul faruq/pd/16

tirto.id - Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman mewanti-wanti virus flu burung berpotensi menjadi wabah bahkan pandemi. Peningkatan kasus flu burung di sejumlah negara saat ini menjadi sorotan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dicky menilai kasus flu burung di Indonesia berpotensi sama dengan kasus flu burung di Kamboja yang menular kepada manusia. Kendati di Indonesia belum ada penularan virus flu burung kepada manusia, ia menyatakan potensi itu masih ada.

“Sekali lagi karena ini adalah penyakit suatu zoonosis virus hewan, khususnya ini yang paling berpotensi besar menularkan pada manusia adalah unggas, baik itu namanya bebek atau pun ayam,” ujar Dicky saat dihubungi Tirto, Selasa (28/2/2023).

Apalagi, Dicky menilai tata kelola peternakan di Indonesia belum memenuhi standar kesehatan. Hal itu bisa menjadi pemicu utama pagebluk flu burung.

“Sudah saatnya penataan dari peternakan dari unggas dan hewan lain harus mulai jauh dari permukiman. Indonesia harus mulai karena ini bicara pemantik, bicara waktu dan ini mencelakakan bisa ada potensi outbreak, wabah bahkan pandemi,” kata dia.

Hal senada juga disampaikan Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama. Ia mengatakan flu burung di Kamboja telah menimbulkan korban jiwa, yaitu satu orang meninggal dunia.

Kendati penyebab kematian di Kamboja bukan karena Flu Burung Clade Baru 2.3.4.4b, dia meminta pemerintah RI tetap berhati-hati.

“Sudah terjadi kematian unggas di Kalimantan dengan tipe terbaru, tapi yang menjadi clade di Kamboja kan bukan. Jadi kita belum tahu polanya ke depan untuk virus baru ini, tentu kita harus ekstra waspada karena kita belum tahu,” kata Tjandra ketika dihubungi reporter Tirto, Selasa.

Tjandra menyarankan Kementerian Kesehatan RI untuk berkoordinasi dengan kementerian kesehatan negara lain di wilayah ASEAN.

“Karena kasus kematian di Kamboja, saya mengusulkan Kemenkes kita coba berkoordinasi dengan Kemenkes lain di wilayah ASEAN. Hal ini agar nantinya sudah diketahui di mana penyebarannya sudah terjadi,” kata Tjandra.

Sementara itu, Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono meminta masyarakat tidak panik dengan kemunculan virus Flu Burung Clade Baru 2.3.4.4b. Ia mengatakan saat ini penularan virus tersebut masih antarhewan unggas.

“Itu penularannya belum manusia dari manusia, hanya sebagian kecil penularan dari hewan ke manusia, jadi mewabahnya itu masih di unggas belum di manusia,” kata Pandu ketika dihubungi reporter Tirto, Selasa.

Menurut Pandu, belum ada potensi lonjakan kasus flu burung yang menular kepada manusia. “Tidak perlu dikhawatirkan lonjakan kasus dari manusia ke manusia,” sambungnya.

Pemerintah telah mewaspadai Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung Clade Baru 2.3.4.4b. Hal ini sebagai bentuk kewaspadaan mengingat mutasi virus flu burung yang cepat dan konsisten pada mamalia. Virus tersebut memiliki kecenderungan zoonosis atau berpotensi menular kepada manusia

Hal itu tertuang tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Nomor PV.03.01/C/824/2023 tentang Kewaspadaan Kejadian Luar Biasa Flu Burung (H5N1) Clade Baru 2.3.4.4b yang ditetapkan pada 24 Februari 2023.

Baca juga artikel terkait KLB FLU BURUNG atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan