tirto.id - Flu burung atau avian influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A.
Virus yang menurut Pan American Health Organization berasal dari famili Orthomyxoviridae ini ditularkan oleh unggas kepada manusia.
Flu burung yang menyerang unggas dapat diklasifikasikan sebagai virus dengan patogenisitas tinggi dan virus dengan patogenisitas rendah. Kedua subtipe ini menunjukkan gejala yang berbeda pada unggas yang terinfeksi. Kedua subtipe itu masing-masing adalah:
- Low Pathogenic Avian Influenza Virus (LPAIV) yang dapat menyebabkan penyakit ringan pada unggas yang terinfeksi, dan tidak memunculkan gejala sama sekali.
- Highly Pathogenic Avian Influenza Virus (HPAIV) yang disebabkan oleh subtipe (H5 dan H7) tipe A. Virus ini menyebabkan penyakit serius pada burung. Virus ini dapat menyebar dengan cepat dan mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi pada berbagai spesies burung.
Sebagian besar virus influenza yang beredar pada unggas tidak bersifat zoonosis. Namun, beberapa virus influenza memiliki kemampuan untuk menginfeksi manusia.
Jika Anda terpapar langsung oleh unggas yang terinfeksi virus influenza dengan kemampuan menginfeksi manusia, maka Anda akan terkena flu burung. Selain terpapar langsung oleh unggas, paparan langsung dengan lingkungan atau feses unggas yang terinfeksi juga akan membuat Anda terkena avian influenza ini.
Gejala Flu Burung Pada Manusia
Supaya Anda lebih waspada terhadap penyakit yang amat berbahaya ini, berikut ini adalah beberapa gejala umum dari flu burung, sebagaimana dilansir dari Kementerian Kesehatan.
- Demam
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Hidung berair atau tersumbat
- Anda juga bisa mengalami gagal nafas, pneumonia, hingga kerusakan organ-organ tubuh bila Anda tidak mendapatkan penanganan atas gangguan kesehatan ini sesegera mungkin.
Cara Cegah Infeksi Flu Burung
Berikut adalah beberapa upaya pencegahan flu burung, sebagaimana dilansir dari Kementerian Kesehatan, agar penyakit ini tidak lagi menjadi wabah yang mengerikan.
1. Anda harus selalu menjaga kebersihan diri, seperti rajin mandi dan tidak lupa mencuci tangan dengan sabun, apalagi Anda sering bersentuhan dengan unggas.
2. Selalu menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal Anda.
3. Bila Anda harus melakukan kontak langsung dengan unggas, sebaiknya Anda menggunakan alat pelindung diri atau APD, seperti masker, sepatu, kaca mata, topi dan sarung tangan.
4. Jika Anda ingin masuk ke dalam rumah, jangan lupa untuk melepaskan sepatu, sandal atau alas kaki lainnya di luar rumah.
5. Setelah menggunakan APD, jangan lupa untuk membersihkan APD dengan deterjen dan air hangat. Sementara, benda yang tidak dibersihkan, sebaiknya harus segera Anda musnahkan.
6. Kalau Anda ingin membeli unggas, pilihlah unggas yang sehat atau tidak memiliki gejala flu burung. Jangan sampai Anda membeli unggas di daerah yang yang diduga tertular flu burung.
7. Sebelum Anda menyimpan telur unggas, sebaiknya Anda mencuci telur itu terlebih dahulu agar bebas dari feses dan kotoran unggas lainnya.
8. Masaklah daging dan telur unggas hingga mencapai suhu 70 derajat C. Masaklah minimal dalam waktu 1 menit. Sejumlah bukti ilmiah menunjukkan, bahwa daging unggas dan produknya aman untuk dikonsumsi, apabila telah diolah atau dimasak dengan baik.
9. Jangan sampai Anda melakukan kontak langsung dengan unggas yang kemungkinan terinfeksi flu burung. Jika Anda melihat atau mengetahui gejala klinis flu burung pada hewan piaraan Anda, maka Anda harus segera melaporkannya kepada pihak yang berwenang.
10. Secara umum pola hidup sehat dapat mencegah flu. Pola hidup sehat yang perlu Anda terapkan di antaranya adalah istirahat cukup untuk menjaga daya tahan tubuh, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, olahraga secara rutin, serta mengonsumsi berbagai suplemen serta vitamin C.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
