tirto.id - Empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penyanderaan perompak Somalia sejak 26 Maret 2012 hingga dibebaskan pada 24 Oktober 2016. Keempatya adalah Sudirman, Supardi, Adi Manurung, dan Elson. Keempatnya bekerja sebagai anak buah Kapal Nathan 3 milik perusahaan Taiwan yang berbasis di Oman.
"Sebenarnya keempat saudara kita sudah tiba pada 28 Oktober lalu, dan telah menjalani pemeriksaan kesehatan. Sebenarnya sandera ada lima, tapi satu WNI atas nama Nasirin meninggal karena sakit pada 2014," kata Marsudi, di Gedung Pancasila Kemlu, Jakarta, Senin (31/10/2016).
Pada 30 Oktober 2016, Kementerian Luar Negeri juga memfasilitasi keempat WNI itu untuk mengunjungi keluarga almarhum Nasirin, di Cirebon, Jawa Barat, untuk menyampaikan belasungkawa. "Kunjungan itu tentu untuk menunjukkan simpati, mereka juga menyampaikan bahwa proses penguburan jenazah dilakukan sesuai syariah," kata Marsudi.
Usai acara serah-terima tersebut, Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat asal keempat WNI tersebut, yakni Batam, Cirebon, Medan, Seram, akan memfasilitasi kepulangan mereka. Sebagaimana dikutip dari Xinhua, pada 24 Oktober kemarin keempat WNI itu dibebaskan bersama 22 Anak Buah Kapal (ABK) lain yang berasal dari Filpina, Kamboja, Taiwan, Cina, dan Vietnam.
Pemerintah Beijing menyampaikan terima kasih tulus kepada semua lembaga dan personel yang telah terlibat dalam penyelamatan tersebut dan menyampaikan doa sepenuh hati kepada anggota awak kapal yang diselamatkan itu, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hua Chunying di dalam satu siaran pers.
Ke-26 ABK kapal penangkap ikan yang dibajak oleh perompak Somalia empat tahun yang lalu itu diselamatkan pada Sabtu (22/10/2016) dengan bantuan lembaga terkait PBB. Mereka disandera ketika kapal mereka, yang berbendera Oman, dibajak di sebelah selatan Seychelles, termasuk 10 orang dari Tiongkok Daratan, dua dari Taiwan, dan 17 lagi dari Filipina, Indonesia, Vietnam serta Kamboja.
Tiga orang tewas setelah pembajakan tersebut, termasuk satu orang dari Tiongkok Daratan dan satu dari Taiwan. Pemerintah Cina menyampaikan belasungkawa untuk ketiga orang yang tewas setelah pembajakan dan menyampaikan simpati kepada keluarga mereka. Mereka juga dengan keras mengutuk kekejaman perompak Somalia itu sebagai tindakan yang tak mengacuhkan martabat manusia.
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Akhmad Muawal Hasan