Menuju konten utama
Survei Pilgub Jateng 2018:

Elektabilitas Ganjar-Yasin Masih Unggul Telak dari Sudirman-Ida

Elektabilitas Ganjar-Yasin dan Sudirman-Ida di Pilgub Jateng 2018.

Elektabilitas Ganjar-Yasin Masih Unggul Telak dari Sudirman-Ida
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut dua Sudirman Said-Ida Fauzia dan pasangan nomor urut satu Ganjar Pranowo-Taj Yasin mengikuti Debat Terbuka Pilkada Jawa Tengah di Ballroom Hotel Patra, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (20/4/2018). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

tirto.id - Hasil survei lembaga Roda Tiga Konsultan periode 28 Mei-2 Juni 2018 untuk Pilgub Jateng 2018 menyatakan, pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen unggul telak dari Sudirman Said-Ida Fauziyah.

Pasangan petahana tersebut dalam simulasi tertutup mendapatkan angka sebesar 42,7 persen. Sementara, pasangan penantang mendapatkan angka sebesar 11,9 persen. Yang belum menentukan pilihan sebesar 45,4 persen.

Dalam simulasi Top of Mind atau secara spontan, pasangan Ganjar-Yasin juga unggul telak dengan angka 32,5 persen. Sementara, Sudirman-Ida mendapatkan angka sebesar 8,6 persen dan lebih kecil dari merahasiakan pilihan sebesar 8,8 persen. Yang belum menentukan pilihan sebesar 50,2 persen.

Analisis Soal Rendahnya Elektabilitas Sudirman-Ida

Direktur Riset Roda Tiga Konsultan, Rikola Fedri dalam pemaparan hasil survei menyatakan, rendahnya elektabilitas Sudirman-Ida lantaran popularitas kedua sosok tersebut masih sangat kecil di Jateng. Hanya 59,7 persen yang kenal Sudirman dan hanya 48,8 persen yang kenal Ida. Sebaliknya, 92,1 persen mengenal Ganjar dan 50,5 persen yang kenal Yasin.

Ganjar-Yasin juga unggul secara sebaran pemilih di seluruh regional di Jateng. Di regional Banyumas yang meliputi Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara pasangan ini unggul dengan angka 55,3 persen. Sudirman-Ida mendapatkan angka sebesar 11,6 persen. Yang belum menentukan pilihan sebesar 33,2 persen.

Di regional Kedu yang meliputi Kabupaten Purworejo, Temanggung, Wonosobo, Kebumen, dan Kab/Kota Magelang, Ganjar-Yasin mendapatkan angka elektabilitas 54,2 persen. Sudirman-Ida mendapatkan angka elektabilitas sebesar 11,2 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan sebesar 34,6 persen.

Di regional Pati yang meliputi Kabupaten Pati, Kudus, Blora dan Rembang, pasangan Ganjar-Yasin mendapatkan elektabilitas sebesar 29,4 persen. Sudirman-Ida mendapatkan elektabilitas sebesar 9,4 persen. Yang belum menentukan pilihan sebesar 61,3 persen.

Di regional Pekalongan yang meliputi Kabupaten Pekalongan, Batang, Tegal, Brebes, Pemalang, Kota Pekalongan, dan Kota Tegal, pasangan Ganjar-Yasin mendapatkan elektabilitas sebesar 33,9 persen. Sudirman-Ida sebesar 13 persen. Yang belum menentukan pilihan sebesar 53 persen.

PKS Optimistis Sudirman-Ida Menang di Pilgub Jateng

Menanggapi hasil survei ini, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera tetap optimistis pasangan Sudirman-Ida akan memenangi Pilgub Jateng 2018. Ia mengklaim pemilih di daerah Pantura Jateng telah melabuhkan pilihan ke Sudirman-Ida.

"Mereka setuju dengan kebijakan Pak Sudirman dan Mbak Ida yang ingin menghapus larangan cantrang," kata Mardani, di Mandailing Cafe, Jakarta Selatan, Jumat (22/6/2018).

Selain itu, kata Mardani, pasangan Sudirman-Ida masih bisa memainkan isu korupsi untuk menggaet suara pemilih setelah tiga kepala daerah di Jateng yang notabene kader PDIP tejerat OTT KPK.

"Ini menjadi bukti kalau Jateng itu butuh pemimpin yang melawan korupsi," kata Mardani.

Sementara, Ketua DPP Gerindra, Habiburokhman, dalam kesempatan yang sama menyatakan, besarnya angka publik yang belum menyatakan pilihan adalah peluang bagi Sudirman-Ida untuk menggaet suara.

"Selama ini kan Gerindra dan PKS keras mengkritik pemerintah, bisa jadi mereka itu takut bilang ke surveyor pilihannya ke Sudirman-Ida," kata Habiburokhman.

Ada pun survei ini menggunakan metode stratified systemic random sampling dengan 1200 responden dan Margin of Error sebesar 2,9 persen.

Baca juga artikel terkait PILGUB JATENG 2018 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto