tirto.id - Arswendo Atmowiloto meninggal dunia pada hari Jumat (19/7/2019). Wartawan senior ini menghembuskan nafas terakhirnya di kediamannya Komplek Kompas, Petukangan, Jakarta.
Kabar duka itu juga disampaikan oleh kawan dekat Arswendo, Erros Djarot.
"Iya betul," kata Erros Djarot, hari ini seperti dikutip Antara.
Arswendo meninggal karena terkena penyakit prostat. Ia sebelumnya memang sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Pertamina Pusat, Jakarta.
Kabar soal Arswendo mengidap kanker prostat ini juga pernah disampaikan rekannya yang juga sesama seniman teater, Rudolf Puspa melalui akun Twitter-nya.
"Arswendo dua bulan ini terkena kanker prostat. Sudah dua kali dioperasi. Kondisinya tadi pagi drop, dibawa dengan ambulans ke RS Pertamina. Mohon doa ya," tulis Rudolf pada akun Twitternya.
Pria kelahiran Solo, 26 November 1948 ini dikenal sebagai wartawan di berbagai majalah dan koran.
Selain itu, Arswendo juga mendirikan PH yang memproduksi sinetron populer "Keluarga Cemara" hingga "Satu Kakak Tujuh Keponakan". Dua sinetron itu membuat namanya dikenal banyak orang.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH