Menuju konten utama

Edelman Sebut Kepercayaan Publik ke Sistem Dunia Merosot

Menjelang Forum Davos berlangsung, Edelman Trust Barometer merilis survei yang menyimpulkan kepercayaan publik terhadap sistem ekonomi dan politik dunia terus merosot

Edelman Sebut Kepercayaan Publik ke Sistem Dunia Merosot
Pemandangan umum memperlihatkan pusat kongres pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, Minggu (15/1). ANTARA FOTO/REUTERS/Ruben Sprich.

tirto.id - Riset terbaru Edelman Trust Barometer menyimpulkan kepercayaan publik terhadap sistem ekonomi dan politik dunia terus merosot.

Edelman mengumumkan kesimpulan dari survei, yang melibatkan 33.000 responden di 28 negara dan dilaksanakan sejak (13/10/2016) sampai (16/11/2016), itu pada awal pekan ini, atau menjelang Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss berlangsung pada (17-20/1/2017).

Survei itu mencatat mayoritas responden tidak lagi menaruh kepercayaan terhadap lembaga pemerintahan, institusi bisnis dan media. Laporan Edelman mensinyalir sejumlah skandal bisnis dan hasil pemilu serta pemungutan suara pada 2016 di sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Inggris hingga Filiphina, yang menumbangkan kelompok politik mapan, memicu kekecewaan luas di mayoritas publik dunia.

"Ada kesadaran bahwa sistem telah rusak," kata Richard Edelman, Presiden dan CEO Edelman kepada Reuters sebagaimana dikutip Antara.

Survei Edelman juga mencatat ketidakpercayaan terhadap sistem dunia itu ternyata meluas di kalangan responden yang kaya dan terdidik.

"Data paling mengagetkan di studi ini adalah bahwa separuh manusia yang berpendapatan besar, sangat terdidik dan sangat melek informasi, percaya bahwa sistem tidak lagi bekerja (dengan baik)," kata dia.

Hasil survei Edelman ini membayangi pertemuan sekitar 3000 pemimpin bisnis, politik dan akademik, yang akan berkumpul di Pegunungan Alpen, Swiss, dalam Forum Ekonomi Dunia pada pekan ini. Mereka berhadapan dengan kenyataan bahwa posisinya bersebrangan dengan mayoritas publik dan tokoh-tokoh populis yang tak lagi mempercayai para elit.

Survei itu juga mencatat institusi pemerintahan kini hanya dipercaya oleh 41 persen publik. Sementara itu, hanya 43 persen publik dunia yang masih percaya ke perusahaan media. Kepercayaan publik ke perusahan pers ini merosot tajam hampir bersamaan saat istilah “post-truth” (pascakebenaran) dipilih oleh kamus Oxford sebagai “kata pilihan tahun ini” pada 2016.

Tingkat kepercayaan publik dunia kepada institusi bisnis memang masih tinggi, yakni 52 persen. Akan tetapi, sebenarnya kepercayaan itu merosot dibandingkan periode sebelumnya akibat sejumlah skandal bisnis, seperti kasus uji emisi diesel Volkswagen dan suap yang melibatkan Samsung Electronics.

Tingkat kredibilitas para pimpinan eksekutif juga merosot di banyak negara maju. Misalnya, di Jepang hanya 18 persen, di Jerman cuma 28 persen dan di Amerika Serikat 38 persen saja.

Sedangkan kepercayaan publik terhadap pemerintahan anjlok di 14 negara yang menjadi lokasi survei Edelman. Salah satunya, Afrika Selatan, yang menjadi tamu reguler pertemuan di Davos, menempati ranking terbawah, yakni hanya mendulang kepercayaan 15 persen. Sebabnya, pemerintahan Presiden Jacob Zuma sedang terbelit banyak dugaan kasus korupsi.

Sebaliknya, Presiden Cina, Xi Jinping, yang akan menjadi pemimpin Cina pertama yang menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, dianggap oleh Edelman mendulang tingkat kepercayaan paling tinggi, yakni 76 persen.

Baca juga artikel terkait SWISS atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Bisnis
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom