Menuju konten utama

ECA Usung Rencana Gulirkan Liga Champions Baru Mulai 2024

ECA (European Club Association) berencana akan menggelar Liga Champions dengan format baru mulai tahun 2024 mendatang

ECA Usung Rencana Gulirkan Liga Champions Baru Mulai 2024
Fans Liverpool mengangkat replika trofi Liga Champions di pelataran Stadion Olimpiyskiy, Kiev, Ukrainav(26/5/18). AP Photo/Andrew Kravchenko

tirto.id - ECA (European Club Association) atau Asosiasi Klub Eropa berencana akan menggelar Liga Champions dengan format baru mulai pada tahun 2024 mendatang. Hal ini disampaikan oleh presiden asosiasi tersebut, Andrea Agnelli, usai digelarnya Majelis Umum ECA di Amsterdam pada Selasa (26/3/2019) waktu setempat.

"Kami sekarang telah meluncurkan proses untuk mengembangkan visi masa depan kompetisi klub Eropa pasca-2024. Ini adalah awal perjalanan yang akan meyaksikan keterlibatan semua pemangku kepentingan [sepak bola] secara lebih lanjut dan mendalam, sebelum mencapai keputusan formal apa pun,"terang Agnelli dikutip situs resmi ECA.

Menurut Agnelli, ECA melihat pentingnya perubahan besar setelah tahun 2024. Tahun itu dijadikan titik patokan, karena pada 2024-lah seluruh rangkaian kalender sepak bola internasional yang sudah disepakati hingga saat ini, berakhir.

"Kami telah berulang kali menekankan bahwa kalender pertandingan internasional dan kompetisi telah disepakati dan ditetapkan hingga tahun 2024. Prioritas utama para pemangku kepentingan pada tahap ini semstinya adalah, terlibat dalam penilaian terperinci tentang lanskap sepakbola internasional usai 2024 sebelum mengurus kompetisi tertentu," tambahnya.

Liga Champions Baru pada Akhir Pekan?

Meskipun ECA mengklaim siap menggulirkan Liga Champions baru atau Liga Super Champions sejak 2024, setidaknya terdapat dua kubu di dalam tubuh asosiasi tersebut, terutama terkait waktu pertandingan kompetisi tersebut digelar.

Kubu pertama menginginkan agar "Liga Champions Baru" diselenggarakan tiap akhir pekan dan memindahkan liga domestik ke tengah pekan. Kubu ini menginginkan, pada fase awal kompetisi, hanya pertandingan dari perempat final ke final saja yang akan digelar pada akhir pekan. Namun, pada fase berikutnya, seluruh laga di kompetisi baru, akan dipindahkan ke hari Sabtu atau Minggu waktu Eropa.

Namun, berdasarkan pantauan AS, ada kubu kedua yang belum menyentuh isu ini. Menurut Joaquín Jofre dari Malaga, perubahan tentang bergantinya liga domestik ke tengah pekan masih belum dibicarakan pada pertemuan tersebut.

"Perubahan liga [domestik] ke hari Rabu belum diusulkan," ungkap Joaquín.

Sedangkan Josep Maria Bartomeu, Presiden Barcelona, menyatakan,"Kami sedang berbicara tentang kompetisi di Eropa dan tentang Piala Dunia Antarklub,".

UEFA Mengambil Jalan Tengah

Sementara itu Presiden UEFA Aleksander Ceferin yang juga hadir dalam pertemuan ECA pada Selasa (26/3), menegaskan pihaknya pada prinsipnya mendukung kompetisi yang disebutnya "Liga Super Eropa". Untuk mengatasi berbagai permasalahan, termasuk kesenjangan antarklub-klub Eropa yang bisa semakin membesar, UEFA sudah mengambil langkah.

Salah satunya adalah, gelaran Liga Eropa yang akan dibuat menjadi dua kompetisi mulai musim 2021/2022 setidaknya hingga tiga musim. Akan ada dua divisi dalam kompetisi tersebut, yang sampai sekarang masih disebut sebagai "UEL" (UEFA Europa League) dan "UEL2" (UEFA Europa League 2).

Namun, keputusan UEFA untuk mendukung ECA tidak lantas disetujui semua pihak.

"Tetapi klub-klub besar akan memiliki kompetisi eksklusif mereka sendiri. Dan jika mereka memindahkannya ke akhir pekan, akan memberikan dampak pada sisa sepak bola yang lebih sederhana dan akan sangat menghancurkan liga-liga nasional," tutur salah satu perwakilan klub Liga Eropa.

Baca juga artikel terkait LIGA CHAMPIONS atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Olahraga
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus