tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 142 RW masih terendam banjir hingga pagi ini, Rabu (26/2/2020). Jumlah itu menurun dari banjir kemarin yang menggenangi 292 RW di Jakarta.
"Dengan ketinggian banjir maksimal 180 cm yang terjadi di Kelurahan Cawang saat ini," kata Kepala Pusat dan Data Informasi (Pusdatin) BPBD Mohammad Insyaf melalui keterangan tertulisnya, Rabu (26/2/2020).
Berdasarkan catatan BPBD DKI, jumlah pengungsi saat ini sebanyak 2.788 Kartu Keluarga (KK) atau 9.890 jiwa yang berada di 82 lokasi pengungsian. Ia merinci di Jakarta Pusat 2 lokasi, Jakarta Utara 26 lokasi, Jakarta Selatan 1 lokasi, dan Jakarta Timur 5 lokasi.
Banjir di DKI Jakarta yang terjadi pada Selasa (25/2/2020) kemarin disebabkan curah hujan lebat hingga ekstrim. Dengan curah hujan tertinggi yang terukur oleh stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebesar 278 mm/hari di Stasiun Meteorologi Kemayoran.
"Sehingga menyebabkan beberapa pintu air mengalami kenaikan status siaga dan sungai meluap," ucapnya.
Kondisi saat ini, Tinggi Muka Air (TMA) di Pintu Air Angke hulu setinggi 180 cm/terang dan Pasar Ikan 185cm/terang dengan status siaga 3/waspada.
Kemudian untuk Katulampa, Depok, Krukut Hulu Pesanggrahan, Cipinang Hulu, Sunter Hulu, Waduk Pluit, Karet, Pulogadung, Manggarai berstatus siaga 4/Normal.
"Sementara saat ini belum ada pintu air yang berstatus siaga 1 maupun 2," terang Insyaf.
Pemerintah Provinsi DKI telah mengerahkan tim gabungan dari Dinas Sumber Daya Air (SDA), BPBD, Dinas Sosial, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Disgulkarmat), hingga PPSU Kelurahan untuk menangani banjir dan genangan.
Disgulkarmat Provinsi DKI Jakarta dibantu SAR Jakarta telah mengevakuasi warga yang terdampak banjir dan genangan ke lokasi pengungsian.
"Sedangkan BPBD Provinsi DKI Jakarta bersama Dinsos dan Dinkes telah mendistribusikan bantuan kepada warga yang mengungsi dan mendirikan posko," jelas Insyaf.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan