tirto.id - Secercah harapan bagi penyelesaian konflik bersenjata di Filipina akhirnya mulai terlihat. Kamis (19/5/2016), Presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte dikabarkan bertemu dengan pemimpin senior pemberontak komunis, menurut pernyataan dari kedua belah pihak.
Juru runding pemberontak Fidel Agcaoili mengatakan, ia melakukan pembicaraan dengan Duterte mengenai wacana untuk segera melanjutkan perundingan damai, tiga tahun setelah Presiden Benigno Aquino mengakhiri perundingan.
"Saya optimistis perundingan akan dilanjutkan. Pertemuan kami merupakan hal yang positif,' ujar Agcaoili, seperti dikutip dari AFP.
Pemberontakan komunis selama hampir setengah abad telah merenggut sekitar 30 ribu korban jiwa di negara kepulauan itu, demikian menurut laporan militer Filipina.
Duterte, wali Kota Davao, akan dilantik sebagai presiden baru Filipina pada 30 Juni mendatang. Ia berjanji akan berusaha mencari penyelesaian politik atas konflik di negaranya.
Ia menawarkan empat posisi di jajaran kabinet kepada pemberontak dan menyatakan kesediaannya untuk membebaskan para gerilyawan komunis dari penjara.
Agcaoili yang kini berada di pengasingan di Belanda mengatakan ia optimistis dengan komitmen Duterte.
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara