Menuju konten utama

Dua Pengikut Santoso Belum Bisa Diperiksa

Dua pengikut Santoso diketahui menyerahkan diri kepada polisi di sekitar Poso. Keduanya berada dalam kondisi kelaparan dan memprihatinkan, sehingga belum bisa dimintai keterangan.

Dua Pengikut Santoso Belum Bisa Diperiksa
Sejumlah personil Brimob menaiki kendaraan untuk memburu kelompok Santoso di desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/3). Antara foto/edy.

tirto.id - Dua orang anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso yang tertangkap dalam Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) Jumat (15/4/2016), hingga kini belum bisa diperiksa mengingat kondisi fisiknya yang belum memungkinkan.

"Badan mereka kurus sekali karena kekurangan makan selama di hutan. Jadi kita lakukan recovery dulu," kata Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriadi di Palu, Senin (18/4/2016).

Kedua terduga teroris yang bernama Ibad dan Faqih itu tertangkap di sebuah lahan perkebunan kakao milik warga di Kecamatan Poso Pesisir Utara.

Menurut Kapolda, Ibad bergabung dengan Santoso pada 2013 dan Faqih pada 2015 lalu, keduanya masuk dalam 29 Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus terorisme Poso.

Kapolda juga menyebutkan bahwa dalam memburu Santoso dan pengikutnya, pihaknya selalu mengubah strategi.

"Upaya yang dilakukan untuk menangkap Santoso sudah maksimal. Kapolri sendiri mengapresiasi upaya aparat yang bekerja di lapangan dalam Operasi Tinombala, meski upaya-upaya itu masih perlu lebih ditingkatkan lagi," ujarnya.

Ia meyakini bahwa Santoso masih berada di hutan Poso dan kelompoknya sudah terpecah. Keberadaan mereka sudah semakin terdesak dan kekurangan logistik.

"Mudah-mudahan operasi ini bisa segera selesai dengan sukses," ujar Kapolda.

Ditemui secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto menyebutkan usai tertangkapnya kedua DPO kasus terorisme itu, pihaknya langsung menggiring kedua DPO tersebut ke Polres Poso untuk dilakukan pemeriksaan.

Saat interogasi berjalan, seorang pelaku sempat meminta makan kepada petugas. “Kasih makan dulu saya pak, nanti saya akan bongkar semuanya setelah makan,” ucap seorang pelaku tersebut di ruang pemeriksaan.

Operasi yang digelar sejak 9 Januari 2016 sampai saat ini sudah menangkap 14 orang anggota kelompok Santoso alias Abu Wardah, 10 orang dalam keadaan tewas dan empat lainnya hidup. (ANT)

Baca juga artikel terkait MUJAHIDIN INDONESIA TIMUR MIT

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto