Menuju konten utama

Djohar Arifin Cs Terdepak dari Kongres PSSI

Mantan Ketua PSSI Djohar Arifin (2011-2015) terdepak dari Kongres PSSI menyusul keputusan sidang yang batal mengampuni sanksi perseorangan bagi Djohar dan kawan-kawan.

Djohar Arifin Cs Terdepak dari Kongres PSSI
Puluhan pendukung Persebaya Surabaya Bonekmania mendatangi tempat kongres pemilihan ketua PSSI di hotel Mercure Ancol, Jakarta, Rabu, (10/11). TIRTO/Andrey Gromico

tirto.id - Mantan Ketua PSSI Djohar Arifin (2011-2015) terdepak dari Kongres PSSI menyusul keputusan sidang yang batal mengampuni sanksi perseorangan bagi Djohar dan kawan-kawan.

Laporan Antara, Kamis (10/11/2016) menyebutkan keputusan pembatalan pengampunan ini didapat setelah dilakukan voting yang melibatkan seluruh pemilik suara yang hadir.

Dari hasil voting yang dipimpin oleh ketua sidang yang juga Plt Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan didapatkan hasil, 84 pemilik suara tidak setuju pengampunan dilakukan, 14 setuju dan tujuh tidak menentukan sikap. Adapun totalnya 107 suara.

"Dengan adanya keputusan ini maka konsekuensinya adalah pihak yang tidak diampuni harus keluar dari lokasi kongres," kata Hinca dengan tegas.

Selain Djohar Arifin Husin, perseorangan yang batal diampuni sanksinya adalah Sihar Sitorus, Tuty Dau, Bob Hippy, Widodo Santoso dan Farid Rahman. Sedangkan untuk klub hanya Persibo dan Persema Malang yang masuk agenda ketujuh.

Sementara itu, Djohar Arifin Husin mengaku menerima keputusan kongres. Bahkan mantan Sekjen KONI Pusat ini langsung keluar dari gelanggang kongres. Sebelum keluar, Djohar sempat menyalami beberapa pengurus PSSI dan undangan.

"Saya menerima keputusan ini. Saya juga mengundurkan diri dari pencalonan," katanya saat dikonfirmasi.

Pemberian sanksi PSSI kepada Djohar bermula saat mantan ketua PSSI (2011-2015) itu menemui Menpora Imam Nahrawi guna membahas persepakbolaan nasional di Kantor Kemenpora 23 Juni 2015 silam.

Namun komite Etik PSSI menilai kehadiran Djohar untuk menemui Menpora Imam Nahrawi itu melanggar etika. Ketua Komite Etik PSSI TM Nurlif di laman resmi PSSI 24 Juni menyebutkan kehadiran Djohar yang menganggap dirinya sebagai Ketua Umum PSSI dengan sendirinya telah mencederai prinsip-prinsip dalam Kode Etik PSSI.

Nurlif menilai Djohar tidak menghargai kepengurusan PSSI di bawah pimpinan La Nyalla Mattalitti yang merupakan hasil Kongres Luar Biasa PSSI pada 18 April 2015. Padahal, menurut Nurlif, Djohar mengetahui dan menyadari kepengurusan PSSI telah diberikan kepada La Nyalla.

Baca juga artikel terkait KONGRES PSSI atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Olahraga
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH