tirto.id - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menilai fasilitas di halte-halte untuk Bus Transjakarta Koridor 13 belum ramah terhadap kaum difabel dan Lansia.
Dia mencatat hanya ada dua halte yang memiliki fasilitas lift untuk mengangkut penumpang dari bawah ke halte yang berada di atas jalan layang.
Untuk menambal kekurangan ini, Djarot berencana memerintahkan bus-bus Transjakarta Care aktif mengantar para penumpang difabel dan lansia ke halte-halte yang memiliki lift atau eskalator.
"Beberapa halte yang tidak mungkin bisa melayani disabilitas kami akan sediakan bus Transjakarta care untuk mengangkut, sebagai bus feeder, untuk bisa mengantar yang disabilitas itu ke beberapa lokasi yang bisa digunakan oleh kaum disabilitas," kata Djarot di Halte CSW Transjakarta Koridor 13, Jakarta pada Senin (15/5/2017).
Menurut Djarot, armada Transjakarta Care juga melayani secara gratis antar-jemput dari rumah ke halte Transjakarta atau sebaliknya bagi para penumpang difabel dan lansia.
"Tinggal telepon, booking, untuk Lansia bahkan kalau Transjakarta Care telpon aja ke kita, kita akan jemput kok, gratis kita jemput," ujar dia.
Berdasarkan pantauan Tirto, memang hanya ada dua halte di koridor 13 yang memiliki lift yakni halte CSW dan Halte Cipulir.
Halte CSW memiliki dua lift sedangkan di Halte Cipulir hanya ada satu lift. Sementara itu, di beberapa halte lain, seperti Halte Seskoal, ruas tangga dari jembatan penyebrangan menuju halte hanya memiliki lebar 1.5 meter. Praktis, tangga tersebut hanya bisa dilewati oleh satu orang sehingga tak ramah bagi para difabel dan kaum Lansia.
Padahal, sejumlah warga difabel di DKI Jakarta telah menyampaikan beragam keluhan ke manajemen PT Transjakarta terkait dengan belum maksimalnya pelayanan bagi mereka.
Hal itu mereka sampaikan saat manajemen PT Transjakarta mengundang 200 orang perwakilan dari kaum difabel di ibu kota untuk bertemu di forum yang digelar di Balai Kota Jakarta pada Senin (17/4/2017) lalu.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom