tirto.id - Hasil imbang 2-2 yang diraih AS Roma ketika bertandang ke markas Cagliari pada (9/12/2018) membuat geram sang pelatih, Eusebio Di Francesco. Menurut Di Francesco, lini pertahanan AS Roma terlihat absurd dan tak percaya dengan hasil yang diraih anak asuhnya.
Giallorossi sukses unggul 2-0 hingga babak pertama berakhir. Dua gol AS Roma dicetak oleh Bryan Cristante pada menit 14 dan tendangan bebas Aleksandar Kolarov empat menit sebelum waktu normal babak pertama usai. Namun, Artur Ionita sukses memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 pada pertengahan babak kedua.
Keadaan semakin terlihat buruk bagi tuan rumah ketika Luca Ceppitelli dan Darijo Srna menerima kartu merah pada menit 90. Akan tetapi, secara dramatis Marco Sau berhasil menyamakan kedudukan di detik akhir laga serta menjaga rekor Cagliari yang belum terkalahkan di kandang sendiri pada musim ini.
"Tim ini mencoba mematikan permainan selama 70 menit, tetapi apa yang membuat saya marah adalah melihat kesalahan naif yang menciptakan situasi tidak masuk akal ini," ujar Di Francesco geram. "Anda tidak bisa kemasukan gol melawan sembilan pemain di menit akhir karena Anda tidak menjaga bola dengan kontrol yang baik. Itu tidak mungkin," lanjutnya.
Hasil imbang ini memperpanjang rekor tak pernah menang AS Roma dalam tiga pertandingan terakhir mereka di ajang liga. Giallorossi masih tertahan di posisi 6 klasemen dengan 21 poin dan terancam turun peringkat mengingat Torino yang berada satu tingkat di bawahnya dengan poin sama baru akan bertanding dini hari nanti melawan AC Milan.
Pencetak gol penyeimbang kedudukan, Marco Sau menyebut hasil imbang ini "laga yang mustahil". Dia juga mengatakan hasil imbang ini meningkatkan kepercayaan diri tim dan hal yang positif meraih poin dari klub tangguh semacam AS Roma.
"Kami menemukan apa yang tampak seperti permainan yang mustahil. Ini hasil yang sangat besar dan benar-benar meningkatkan kepercayaan diri kami, karena kami dapat memperpanjang laju tak terkalahkan di kandang dan mendapatkan poin melawan tim hebat,” kata Sau usai laga berakhir.
Di Francesco juga menjelaskan mengapa dia lebih berkonsentrasi menghadang laju pemain-pemain sayap Cagliari yang aktif menyerang. Namun diakuinya, mental para pemain AS Roma tidak cukup menghadapi pertandingan seperti itu.
"Kami memiliki banyak masalah menemukan pemain saat ini yang dapat menangani 90 menit. Cagliari terus maju dengan fullback mereka, saya mencoba membuat perubahan untuk melindungi sisi-sisi itu, tetapi mentalitas tim tidak bertahan," jelas mantan pelatih Sassuolo itu.
"Saya benar-benar marah dan kesal dengan hasil imbang ini, karena sangat absurd. Anda tidak bisa membiarkannya terjadi, kemasukan gol melawan sembilan orang dalam waktu tambahan babak kedua."
Pada pekan 16 mendatang, AS Roma dijadwalkan menjamu Genoa di Olimpico. Sementara Cagliari harus menemui lawan berat, Napoli di Sardegna Arena pada (16/12/2018) mendatang.
Editor: Gilang Ramadhan