Menuju konten utama

Diskriminasi dan Sentimen Anti-Islam di Kanada

Penduduk Saint-Apollinaire, Kanada menolak pembangunan makam Muslim. Namun, penduduk Muslim tetap menilai perlakukan terhadap mereka di Kanada masih lebih baik dibandingkan negara barat lainnya.

Diskriminasi dan Sentimen Anti-Islam di Kanada
Anak-anak Muslim di Kanada. FOTO/Istimewa.

tirto.id - Saint-Apollinaire terletak tidak jauh dari Kota Quebec, Kanada. Jarak kedua kota kira-kira 32-40 menit menggunakan kendaraan bermotor. Beberapa waktu lalu, Masjid Quebec menjadi salah satu sasaran teror yang menewaskan 6 orang. Kini, umat Muslim di Saint-Apollinaire harus menghadapi penolakan pembangunan makam Muslim.

Penolakan pemberian izin untuk membangun makam Muslim itu diputuskan melalui pemungutan suara oleh warga setempat. Berdasarkan peraturan setempat, penduduk yang berada di sekitar lokasi yang terdampak memiliki hak suara untuk memutuskan diizinkan atau tidak pembangunan pemakaman Muslim tersebut.

Hanya ada 49 orang di kota berpenduduk 5.000 jiwa itu yang disebut memiliki hak suara. Lokasi pemakaman yang dekat hutan membuat hanya sedikit penduduk yang berdomisili di sekitar lokasi yang akan menjadi lokasi pemakaman itu. Namun, pada akhirnya hanya 36 orang yang menggunakan hak suaranya.

Hasil akhir dari pemungutan suara, mereka yang menolak hadirnya pemakaman Muslim jumlahnya lebih besar dibandingkan mereka yang menerima dengan selisih 3 suara.

"Kami butuh pemakaman yang menerima semua orang, tidak peduli apa agama mereka, dari mana mereka berasal, apa warna kulit mereka, budaya mereka. Anda harus memikirkan mengenai hal itu karena dalam 20 tahun mendatang itu akan menjadi sebuah masalah," kata seorang yang menolak pembangunan pemakaman, Sunny Létourneau, seperti dikutip BBC.

Pembangunan makam itu sesungguhnya sudah didukung oleh pemerintah, dalam hal ini sang Walikota Bernard Ouellet. Menurut Quellet, penduduk setempat memutuskan untuk menolak karena adanya banyak desas-desus terkait Muslim. Penolakan itu tentu saja membuat penduduk Muslim menjadi kecewa.

"Kami tidak pernah berpikir bahwa orang dapat menolak pembangunan sebuah pemakaman" kata presiden Pusat Kebudayaan Islam Quebec , Mohamed Labidi kepada Radio-Canada. "Apa yang mereka takutkan?"

Muslim di Kanada

Sesungguhnya Kanada adalah salah satu negara yang cukup toleran terhadap Muslim. Akan tetapi berbagai aksi teror yang belakangan terjadi, serta banyaknya tuduhan yang mengaitkan teroris dengan Muslim, membuat Islamfobia pun tidak terhindarkan menyeruak di Kanada.

Wakil ketua Komisi Muslim Kanada Khaid Elgazzar mengungkapkan bahwa komunitas Muslim dilukiskan sebagai teroris atau simpatisan teroris. Pandangan itu sesungguhnya mendorong kejahatan dan kebencian terhadap Muslim. Pada 2015, kebencian terhadap Islam melonjak 60 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menurut laporan statistik Kanada.

Kebencian kemudian berujung diskriminasi. Pada akhir 2016, Abacusdata menurunkan laporan hasil survei terkait diskriminasi terhadap Muslim di Kanada. Survei ini melibatkan penduduk umum Kanada. Sebagian besar penduduk Kanada, yakni 79 persen, mengakui bahwa ada banyak diskriminasi terhadap Muslim di Kanada. Sedangkan satu dari dua orang mengatakan bahwa ada banyak diskriminasi terhadap warga Muslim dibandingkan kelompok lainnya di Kanada.

"Orang-orang Kanada melihat negara mereka sebagai tempat yang toleran, tapi jauh dari kata sempurna. Ketegangan di AS dan berbagai negara lainnya di dunia terhadap umat Muslim dan kami mengakui bahwa itu sangat memengaruhi Kanada,” kata Bruce Anderson, dari Abacusdata.

Infografik Muslim di kanada

Selain survei dari penduduk umum Kanada, ada juga survei yang diambil dari penduduk Muslim Kanada untuk mengetahui tingkat kejahatan terhadap Muslim. Survei itu juga mencari informasi mengenai tanggapan mereka terkait perlakuan pada Muslim di negara tersebut.

Pada November 2015 dan Januari 2016, Environics Institute melakukan survei kepada 600 Muslim Kanada untuk mengetahui hal itu. Hasil survei menyebutkan sekitar 30 persen Muslim Kanada mengatakan bahwa mereka mengalami diskriminasi karena agama yang mereka yakini, etnis atau budaya yang mereka pegang, setidaknya dalam lima tahun terakhir.

Namun tingginya sentimen terhadap Muslim yang terjadi di berbagai negara membuat Muslim Kanada khawatir sentimen itu akan terus meningkat. Sentimen anti-Muslim itu diyakini dapat berujung pada diskriminasi. Sekitar 62 persen Muslim mengakui kekhawatiran tersebut.

Meskipun masih ada diskriminasi dan sentimen anti-Muslim, sekitar 84 persen Muslim Kanada mengungkapkan bahwa mereka masih diperlakukan lebih baik di Kanada dibandingkan di negara Barat lainnya. Penduduk Muslim Kanada juga mengaku lebih bangga menjadi orang Kanada.

Diskriminasi terhadap Muslim memang banyak terjadi di berbagai negara, termasuk di tetangga Kanada yakni Amerika Serikat. Banyak penduduk Muslim Kanada yang ingin bepergian ke Amerika Serikat mengalami penolakan di perbatasan dan mereka terpaksa kembali. Di Perancis, seorang perempuan Muslim dilarang menggunakan jilbab hingga burkini atau berbagai atribut yang berbau agama.

Bagaimana pun, Muslim Kanada masih tetap bahagia di negara tersebut dibandingkan menjadi muslim di negara lainnya. Sebab ketika negara-negara lain sibuk mengaitkan Muslim dengan teroris, Kanada sibuk membuat mosi untuk mengutuk Islamfobia guna mengurangi sentimen anti-Islam di negara tersebut.

Baca juga artikel terkait DISKRIMINASI atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yantina Debora
Penulis: Yantina Debora
Editor: Zen RS