tirto.id - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengklaim aktivitas perdagangan tidak terkena dampak dari robohnya lantai penghubung atau mezanin Gedung BEI, Jakarta pada Senin (15/1/2018) siang.
Tak lama setelah kejadian, Tito mengatakan bahwa dirinya langsung mengecek 108 perusahaan efek maupun sekuritas yang tercatat di bursa. Dari situ dirinya memastikan tidak ada yang sistemnya mengalami gangguan akibat runtuhnya infrastruktur fisik.
“Perdagangan berjalan normal, sampai sekarang,” ucap Tito saat ditemui di Pacific Place, Jakarta.
Kendati perdagangan sesi II tetap berjalan normal, namun Tito telah berencana untuk bertemu pihak pengelola Gedung BEI sore ini. Ia ingin memastikan tidak ada hal-hal yang berpotensi mengganggu perdagangan esok hari.
“Apalagi besok mau ada IPO (LCK Global Kedaton), hari ini saya minta garansi. Sekarang masih berjalan dengan baik. Orang boleh nggak masuk, tapi saya minta pegawai saya di infrastruktur dan IT masuk,” jelas Tito.
Lebih lanjut, Tito menegaskan perdagangan tidak bisa berhenti meskipun ada gangguan yang sifatnya secara fisik seperti sekarang.
“Itu masalah gedung, bagian (pengelola) gedung. Yang kami audit, sistem bursa terganggu nggak? Sampai sekarang nggak,” ucap Tito.
Masih dalam kesempatan yang sama, Tito mengklaim jumlah korban jiwa mencapai 20 orang yang mayoritas perempuan dan merupakan mahasiswa dari Palembang. “Sebagian besar dari mereka luka-luka, 5 sampai 6 orang patah tulang,” ucap Tito.
“Mereka memang lagi berkunjung ke kita. Saya lupa nama kampusnya,” tambahnya.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yandri Daniel Damaledo