Menuju konten utama

Dipukul Roma, Barca Jadi Spesialis Gugur di 8 Besar Liga Champions

Setelah dihancurkan AS Roma pada Rabu (11/4), Barcelona resmi terhenti di perempat final Liga Champions empat kali dalam lima tahun terakhir.

Dipukul Roma, Barca Jadi Spesialis Gugur di 8 Besar Liga Champions
FC Barcelona. REUTERS/Albert Gea

tirto.id - Barcelona sedang dalam masa terburuk mereka di Liga Champions sejak era keemasan yang dibawa Pep Guardiola. Dalam lima tahun terakhir, Barca terhenti empat kali di babak 8 besar. Tahun ini, yang menghancurkan mereka adalah AS Roma, dengan pembantaian 3-0 di Stadion Olimpico pada Rabu, 11 April 2018.

Berbekal kemenangan 4-1 di leg pertama babak perempat final Liga Champions, tidak ada yang menyangka Barca akan dikalahkan oleh Roma tiga gol tanpa balas. Tim asuhan Ernesto Valverde itu tersingkir dengan cara menyedihkan. Meskipun agregat dengan Roma sama kuat 4-4, Barcelona kalah dalam agresivitas gol tandang. Roma bisa mencetak satu gol di Camp Nou, sedangkan Barca kosong di Olimpico.

Padahal, menjelang pertandingan, Barcelona memiliki catatan yang sangat istimewa. Mereka tidak menderita kekalahan dalam 18 pertandingan beruntun di semua kompetisi. Selain itu, sepanjang musim 2017/2018, Barcelona tercatat hanya kalah tiga kali sebelum dipukul Roma. Mereka dibekuk Real Madrid dua kali di Piala Super Spanyol, lalu dikalahkan Espanyol di leg pertama perempat final Copa del Rey.

Situasinya sama sekali berbeda dengan Roma. Klub yang diasuh oleh Eusebio Di Francesco itu baru saja mengalami krisis. Tiga pertandingan terakhir sebelum Rabu dini hari ini, Roma hanya seri melawan Bologna, dipukul Barcelona 4-1 pada leg pertama, lalu dibungkus Fiorentina 0-2 di Liga Italia akhir pekan lalu.

Kalah Segalanya dari Roma

Dikutip dari situs resmi Barcelona, dini hari tadi klub Catalonia unggul dalam penguasaan bola hingga 56,6 persen. Sebaliknya, Roma hanya memiliki bola 43,4 persen. Akan tetapi Barca tidak efektif, dengan hanya membuat 9 tembakan, tiga di antaranya tepat sasaran. Roma, dengan kepemilikan bola lebih sedikit mampu membuat 17 tembakan, enam di antaranya tepat sasaran.

Atas dasar ini, presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu mengakui timnya memang kalah segalanya dari Roma. Bartomeu ingin Barcelona segera mengalihkan pandangan ke dua kompetisi tersisa, Liga Spanypl dan Copa del Rey.

"Saya minta maaf kepada fans Barca, kita semua sedih. Kami ikut merasa tapi kami memiliki tim yang sangat kompetitif, yang akan bangkit lagi.

"Roma adalah tim yang lebih baik, dan mereka tim semifinalis yang layak. Selamat untuk Roma. Sekarang kami harus menganalisis pertandingan hari ini, lalu berpikir tentang LaLiga dan Copa del Rey," kata Bartomeu dikutip dari laman resmi klub.

Spesialis Perempat Final Liga Champions

Barcelona sudah menjuarai Liga Champions lima kali. Gelar juara terakhir dirasakan pada 2015, tiga tahun lalu, di era pelatih Luis Enrique. Meskipun gelar juara itu terkesan masih segar dalam ingatan, Barcelona belakangan terbukti kesulitan untuk bertarung di kompetisi kelas satu klub Eropa itu.

Dalam lima tahun terakhir, Barcelona tercatat hanya sekali lolos ke final dan menjadi juara pada musim 2014/2015. Dalam empat kesempatan lain, klub berjuluk Blaugrana itu terhenti di perempat final. Catatan buruk ini dimulai pada musim 2013/2014 kala Barca disingkirkan oleh Atletico Madrid. Kejadian yang sama berulang pada musim 2015/2016. Lagi-lagi Atletico yang membungkam klub Catalonia di perempat final.

Musim lalu, 2016/2017, Barcelona dipukul oleh Juventus di babak 8 besar dengan agregat 3-0. Musim ini, sesama tim asal Italia, AS Roma yang menyudahi perlawanan Barca.

Rekor buruk Barcelona ini berbeda jauh dari periode lima tahun sebelumnya. Dalam rentang musim 2008/2009 hingga 2012/2013, Barca tercatat juara dua kali, dan terhenti di semifinal tiga kali.

Baca juga artikel terkait LIGA CHAMPIONS atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Reporter: Fitra Firdaus
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Fitra Firdaus